Cak Imin Sebut Perubahan Sistem Pemilu Sangat Tidak Adil: Akan Ada Stagnasi Politik
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menilai bahwa perubahan sistem pemilu dengan proporsional tertutup melukai rasa keadilan bagi para caleg yang akan berkontestasi di pemilu 2024 nanti.
Seandainya pun ada perbaikan, Cak Imin menilai, seyogyanya perbaikan sistem tersebut diterapkan pada pemilu di tahun selanjutnya.
"Itu sangat tidak adil. Kalau dinyatakan ada perbaikan dalam sistem pemilu, misalnya kalau tertutup, ya, itu untuk lima tahun yang akan datang mestinya," kata Cak Imin saat ditemui wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2/23).
Baca Juga: Rencana Penundaan Pemilu Mencuat, Amien Rais: Rakyat Indonesia Cerdas, Kami Tidak Akan Tinggal Diam!
Dia menegaskan, penerapan sistem pemilu yang baru membutuhkan persiapan yang panjang. Dengan begitu, para komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu bisa mempersiapkan diri dengan sistem yang baru.
"Jadi kalo mengubah sistem, hendaknya ketika mengakhiri pemilu. Sehingga, ada persiapan 5 tahun untuk semua komponen pemilu menyiapkan diri; KPU, partai politik, masyarakat, pemilih, caleg, capres, semuanya harus menyiapkan diri setahun sebelum pemilu," paparnya.
Di samping itu, Cak Imin juga menilai, perubahan sistem pemilu bisa menimbulkan ancaman pada ekosistem politik nasional. Pasalnya, perubahan sistem pemilu juga berpotensi mengubah persiapan yang telah dilakukan partai politik.
Baca Juga: Bamsoet Usul Perpaduan Sistem Terbuka dan Tertutup di Pemilu 2024, PAN: Jika Ada Usulan...
"Akan ada stagnasi-stagnasi politik, di mana persiapan berubah. Saya menganggap kalau itu terjadi, justru akan mengancam pelaksanaan pemilu," jelasnya.
Oleh sebab itu, Cak Imin berharap penuh agar Mahkamah Konsitusi bisa memahami realitas yang ada dan menolak gugatan yang dilayangkan sejumlah pihak untuk mengubah sistem pemilu.
"Jadi kami mohon betul wise para hakim untuk betul-betul memahami realitas yang ada," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella