Pemerintah harus terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dengan merumuskan bentuk insentif fiskal yang diharapkan dapat mengembangkan sumber daya terbarukan.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Juri Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023, Turiman di Jakarta, kemarin." Energi terbarukan ini suatu keharusan. Tanpa ada langkah strategis, Indonesia hanya akan menjadi importir,”tegasnya.
Menurutnya pemerintah harus mendukung dan melindungi baik dalam regulasi ataupun kebijakan fiskal. “Berbagai negara ekspor itu ada proteksi dari pemerintah, negara kita kadang-kadang lebih berfikir harga murah dikasih impor, dan itu membuat fiskal menjadi goyang," tegasnya.
Ia mengungkapkan tantangan Indonesia ke depan adalah mendukung pencapaian bauran energi sebesar 23% pada tahun 2023. Selain itu meningkatkan peran industri lokal dalam mendukung dan mempercepat pembangunan proyek-proyek kelistrikan, agar semua masyarakat di seluruh pelosok nusantara dapat menikmati listrik.
Namun sayangnya, dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini, masih terdapat sejumlah hambatan. Diantaranya kesiapan dan kemampuan industri ketenagalistrikan dalam negeri, kemampuan teknologi, kesiapan sumber daya manusia, kesiapan engineering yang memadai untuk membangun pembangkit tepat waktu akan terwujud.
“Dalam memberikan dukungan terhadap industri kelistrikan ini, tentunya bukanlah hal yang mudah, Pemerintah harus memperhatikan regulasi yang saling mendukung secara lintas sektoral, khususnya bagi sektor swasta yang akan sangat berperan besar dalam proyek pembangunan ketenagalistrikan,”tegasnya.
Terkait IBEA 2023, Turiman mengungkapkan tema besar tahun ini ialah pengembangan renewable energi. Untuk itu, dewan juri meminta 31 perusahaan yang lolos dalam penilaian IBEA 2023 agar dapat menyampaikan visi-misi bagaimana penerapan renewable energi yang dilakukan masing-masing perusahaan.
Sehingga, lanjut Tumiran, para perusahan sektor industri terkait bisa saling belajar dan mengambil contoh bagaimana perusahaan itu bisa mengembangkan teknologi untuk energi terbarukan.
"Penghargaan ini diberikan untuk memberikan kepercayan diri dan menjadi ajang bertukar ilmu dalam meningkatkan kemandiriaan sektor industri energi dan kelistrikan dalam negeri," ungkapnya. Pameran kelistrikan ke-10 dan IBEA ke-5, secara resmi dibuka oleh Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian Taufik Bawazie di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui sebelumnya, IBEA hadir sejak 2015 di bawah promotor Listrik Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrerian ESDM, Dewan Energi Nasional (DEN), dan PT PLN (Persero) serta berbagai instansi pemerintah serta pelaku bisnis usaha sektor kelistrikan dan energi.
IBEA 2023 memberikan apresiasi tertinggi kepada perusahaan dan perorangan yang telah menunjukkan komitmennya untuk membangun negeri melalui sektor kelistrikan dan energi.
Penganugerahan ini sendiri diberikan sesuai dengan bidang dan kategori. Di antaranya adalah kategori Power Plant Company (Non Renewable Energy), Power Plant Company (Renewable Energy), EPC Company, O & M Company, dan Electricity Supporting Company. Selain itu masih ada juga special awarding yang akan diperebutkan oleh sejumlah perusahaan listrik, dan energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: