Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agar Koalisi Perubahan Tidak Bubar, Cawapres untuk Anies Baswedan Disebut Harus dari Luar Tiga Partai Pendukung, Siapa?

        Agar Koalisi Perubahan Tidak Bubar, Cawapres untuk Anies Baswedan Disebut Harus dari Luar Tiga Partai Pendukung, Siapa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Soal sosok Cawapres Anies Baswedan terus jadi sorotan karena diduga jadi salah satu alasan koalisi perubahan belum lakukan deklarasi bersama.

        Terutama, antara PKS dan Demokrat, salah satunya harus mengalah. Diperkirakan akan sulit mengalah karena keduanya sama-sama punya punya nilai tawar politik. Masing-masing menganggap diri harus diakomodasi.

        Jadi sebagai jalan tengah, menurut analis politik Univesitas Hasanuddin (Unhas), Adi Suryadi Culla, Koalisi Perubahan idealnya mengusung cawapres dari luar tiga partai pengusung. Misalnya, menggandeng Gunernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

        Kompromi bisa dilakukan dengan proyeksi "bagi-bagi kue" atau jabatan setelah Anies menjadi presiden sebagai kompensasi politik.

        Baca Juga: Geger! Heboh Soal Ibu-ibu Pengajian, Refly Harun Blak-blakan: Yang Disampaikan Megawati Tidak Salah, Tetapi...

        "Kalau itu tidak dilakukan, maka bisa-bisa malah bubar," kata Adi, dikutip dari fajar.co.id, Kamis (23/2/23).

        Meskipun, langkah PKS untuk mendeklarasikan Anies sebagai capres hari ini, suatu hal yang maju.

        "Tapi kalau deklarasi saja tanpa kebulatan suara dari ketiga partai, maka tidak punya objektivitas politik juga," jelasnya.

        Ihwal ketiga partai belum menentukan cawapres, memang rumit. Penentuan capres dan cawapres sama pentingnya. Rumitnya sama, karena harus mempertimbangkan banyak hal.

        "Terutama terkait proyeksi kemenangan dan yang pasti adalah menentukan cawapres tentu proyeksinya yang menguatkan dan menambah amunisi keterpilihan," kata Attock Suharto, analis politik Universtas Islam Negeri (UIN) Dato Karama Palu.

        Baca Juga: Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian saat Bahas Anak, Aktivis Heran Bukan Main: Saya Belum Pernah Mengetahui...

        Artinya, dalam menentukan cawapres juga tidak boleh terburu-buru. Apalagi, calon-calon lain juga belum ada yang benar-benar pasti. Soal pertemuan Surya Paloh dengan AHY, menurutnya itu biasa.

        "Sampai pada ambang batas pendaftaran capres dan cawapres, pertemuan demi pertemuan akan terus berlangsung, komunikasi politik akan terus mengalir dan bangunan koalisi akan terus dikokohkan," terangnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: