Megawati Habis Dihujat Sampai Dilaporkan Soal Nyinyir Ibu-ibu Pengajian, Hasto PDIP Tidak Tinggal Diam: Dia Ikut Pengajian!
Heboh pernyataan Megawati Soekarnoputri soal Ibu-ibu pengajian timbulkan polemik. Mengenai hal ini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak tinggal diam menanggapi langkah Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta melaporkan Megawati Soekarnoputri ke Komnas Perempuan.
Mega dilaporkan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Seharusnya pidato Ibu Ketua Umum DPP PDIP dilihat secara menyeluruh," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP Jakarta, Kamis (23/2).
Menurut Hasto, pada saat berbicara tema pidato Mega seutuhnya berkaitan dengan masalah stunting di Indonesia.
Megawati menjelaskan bagaimana keterlibatan ibu-ibu dalam pendidikan anak untuk bersiap-siap menghadapi pendidikan anak, gizi yang harus dipersiapkan sebaik-baiknya melalui basis keluarga untuk menjadi pemimpin masa depan.
"Jadi, basisnya keluarga, bukan pada masalah pengajian, itu suatu hal yang penting dikatakan dalam sambutan Ibu Megawati. Maka Ibu Megawati mengatakan jika dia ikut pengajian."
"Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyampaikan hal-hal yang sangat baik setelah melihat keseluruhan pidato itu (Megawati),” katanya.
Hasto mengatakan bahwa Megawati memahami pernyataannya bisa mengundang pelintiran secara politis. Karena itu, sejak awal dia menyampaikan permohonan maaf beribu kali.
Namun, Megawati tetap maju dan berani berbicara masalah yang lebih penting dari sekadar kepentingan politik. Yakni, soal pentingnya pembangunan anak-anak Indonesia dan peran seorang ibu di dalamnya.
"Namun, ini kan tahun politik, sehingga di situ Ibu Megawati mengatakan mohon maaf, beribu-ribu maaf."
"Ibu Mega menyampaikan suatu potret, bagaimana perhatian ibu-ibu terhadap stunting menjadi berkurang,” kata Hasto. (Antara/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto