Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kalimantan pada Kamis (23/2/2023) yang mengangkat tema "Niat Cari Jodoh di Media Sosial? Hati-Hati Love Scam".
Menurut data We Are Social HootSuit Februari 2022, pengguna internet saat ini mencapai 204,7 juta atau setara 73,7 persen dari total populasi Indonesia. Namun, di tengah banyaknya pengguna internet saat ini, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia masih dinilai sedang.
Sementara, perkembangan jumlah pengguna harus diimbangi dengan kecakapan digital. Apalagi, internet tak hanya memberi kemudahan dan efisiensi sebagai dampak positifnya, tapi juga ada dampak negatif tindak penipuan di ranah maya yang patut diwaspadai penggunanya.
Salah satunya yang sedang dibahas adalah penggunaan aplikasi kencan yang makin marak saat ini. "Dating online adalah sebuah cara untuk memulai hubungan romantis melalui internet atau yang spesifik sekarang aplikasi. Caranya dengan saling bertukar informasi yang akan ditimpali pengguna lain, di mana saat proses saling mengenal tertarik biasanya berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi bahkan dapat jodoh di aplikasi dating online," papar Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dan Anggota Japelidi, Vinaya, saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan, Kamis (23/2/2023).
Aplikasi kencan online sudah dipakai di berbagai belahan dunia, rata-rata digunakan oleh orang dewasa muda. Di mana menurut data pada 2021, sebanyak 200 juta pengguna internet Indonesia berada di usia dewasa muda antara umur 18-40 tahun.
Berbagai alasan penggunaan aplikasi kencan online salah satunya karena kemudahannya dan peluang bertemu jodoh makin besar. Lebih lanjut Vinaya memberikan tips penggunaan aplikasi kencan agar mempelajari dulu platform yang digunakan apakah sudah sesuai dengan tujuan.
Ada aplikasi kencan yang tujuannya mencari teman hingga hubungan serius, hal itu dibedakan melalui fitur-fitur yang tersedia. Ada pula sistem pengguna gratis hingga berbayar atau premium dengan kelebihan-kelebihannya. Hal yang perlu dipelajari juga adalah aturan lokasi, ada yang dari seluruh dunia atau radius sekitar berapa kilometer dari tempat tinggal pengguna.
Lebih lanjut agar nyaman menggunakan aplikasi kencan online, sebaiknya menjadi diri sendiri, terbuka, dan jujur sejak awal. Disarankan juga agar perlahan-lahan dalam berkenalan. "Jangan bagikan data pribadi dengan mudah. Selain itu, perlu mengajukan banyak pertanyaan untuk menilai konsistensi jawaban," sambungnya lagi.
Narasumber lainnya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan Relawan Mafindo, Adriana Grahani Firdausy, mengatakan bahkan dalam perkembangannya tidak hanya lewat aplikasi kencan, melalui media sosial dan aplikasi percakapan seseorang juga bisa berkenalan dengan orang baru.
"Ancaman yang harus diperhatikan (dalam penggunaanya) adalah love scamming, penipuan tetapi menggunakan cara-cara emosi, romance, cinta karena ada kebutuhan psikologi bisa jadi kesepian, dan kebutuhan eksis untuk terjalin ikatan dengan orang yang tidak dikenal dengan baik," ungkap Adriana.
Ancaman dan bahaya penggunaan aplikasi dating online adalah identitas palsu karena tidak semua orang yang ditemui di internet adalah nyata. Kemudian, kebocoran data pribadi yang secara tidak sadar diambil seperti nama lengkap dan tanggal lahir serta alamat, apalagi saat kegiatan sehari-hari terekam oleh orang yang tidak dikenal.
Baca Juga: Transformasi Digital Majukan Bisnis Laundry
Hal yang perlu diwaspadai juga adalah kekerasan seksual yang mungkin terjadi, termasuk penipuan, ancaman penculikan, dan perdagangan orang. Apalagi, kasus love scamming dengan kerugian miliaran rupiah yang kebanyakan korbannya adalah perempuan. Namun, ia menyebut di tahun 2022 terjadi juga kasus pria yang menjadi korban bahkan sudah memberi uang dari pelaku penipuan teman kencannya.
Menambahkan kasus yang sudah terjadi dan seharusnya bisa menjadi pelajaran, Dosen Politeknik Negeri Samarinda dan RTIK Kaltim, Almasari Aksenta, mengatakan, aplikasi dating online bisa memberikan dampak negatif jika tidak berhati-hati. "Waktu lebih banyak terbuang jika mendapat relasi yang tidak serius dalam menjalin hubungan karena tidak semua pengguna memang benar-benar bertujuan untuk mencari pasangan hidup," sambungnya.
Sudah masuk dalam ranah cybercrime, penipuan melalui aplikasi dating online meresahkan masyarakat. Almadari mengatakan, meski memang penggunaan aplikasi dating online bisa menjadi salah satu pilihan, sebenarnya masih banyak cara lain untuk menambah relasi sosial.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan Relawan Mafindo, Adriana Grahani Firdausy, dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dan Anggota Japelidi, Vinaya serta Dosen Politeknik Negeri Samarinda dan RTIK Kaltim, Almasari Aksenta.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Literasi Digital Kominfo di Website https://info.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum