Identitas Bangsa dalam Tata Kesopanan di Media Digital Tak Boleh Hilang
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen pendidikan di wilayah DKI Jakarta dan Banten sekitarnya pada Jumat (24/2/2023) dengan tema utama “Mengenal Literasi Sejak Dini”.
Bicara mengenai budaya digital, maka terkait dengan berbagai tantangan yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia. Fenomena yang ditemukan, semenjak digital dekat di keseharian maka wawasan kebangsaan semakin mengabur serta menipisnya kesopanan dan kesantunan. Belum lagi kecenderungan menghilangnya budaya Indonesia karena media digital menjadi panggung bagi budaya asing.
Baca Juga: Kominfo dan DPR RI Gelar Diskusi Demi Cegah Dampak Bahaya Anak di Dunia Digital
Hal ini terjadi lantaran media digital terkesan bebas, memberi penggunanya kesempatan untuk membuat status, hingga berkomentar akan apapun. Padahal bangsa Indonesia memiliki identitas sebagai bangsa yang menjunjung kesopanan dan kesantunan dari nenek moyang sejak dulu.
Di dunia digital juga ada hak-hak digital dan kebebasan berekspresi yang kebablasan. Ternyata kemudahan yang diberikan media digital justru menjadi wadah kebrutalan dan membuat penggunanya lupa akan nilai-nilai kesopanan yang dianut.
“Bisa memakai media digital saja tidak cukup, karena terkait dengan sikap dan nilai budaya yang harus kita terapkan dalam bermedia digital sehingga kita sebagai orang Indonesia masih punya identitas,” ungkap Dosen Komunikasi di Universitas Al-Azhar Jakarta, Cut Meutia Karolina nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta dan Banten, Jumat (24/2/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, pengguna media digital perlu melihat lagi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan dalam kecakapan digital. Bahkan kedua landasan itu harus menjadi karakter saat beraktivitas di ruang digital.
Karakter menghargai sesama, prinsip kesetaraan, toleransi dan sikap gotong royong tetap perlu diaplikasikan sama halnya di lingkungan nyata. Selain itu bagian dari pilar budaya digital, Gen Z juga diajak untuk mencintai produk lokal di dunia digital. Apalagi sekarang banyak karya anak bangsa yang banyak dilirik kalangan mancanegara, seperti batik, songket, tenun, ulos dan karya lainnya.
Bahkan sebagai bagian dari masyarakat digital, seharusnya teknologi digital yang ada dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya. Apalagi kecintaan pada produksi dalam negeri menjadi bukti bela negara secara ekonomi. Peran untuk memperkenalkan lokalitas di media digital juga sangat penting di era persaingan dan globalisasi.
Baca Juga: Menkominfo: Perubahan Kedua UU ITE Perlu Harmonisasi dengan UU KUHP dan Adanya 'Restorative Justice'
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain dari Dosen Komunikasi di Universitas Al-Azhar Jakarta, Cut Meutia Karolina, dan Co-Founder & Direktur Syburst Corporation, Eko Prasetyo, serta Wakil Rektor IV Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Lestari Nurhajati.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Literasi Digital Kominfo di Website https://info.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: