PT Bank Neo Commerce, Tbk (BNC) secara konsisten meneruskan kinerja dan pencapaian Perseroan yang positif dan stabil. Catatan kinerja positif di tahun 2022 menjadi momentum bagi BNC untuk membuka tahun 2023 dengan optimisme dan melanjutkan kinerja positif tersebut di 2023.
Dari sisi Kredit, pada bulan Januari 2023, BNC mencatatkan total kredit sebesar Rp10,18 triliun, atau naik sebesar 135,19% dibandingkan dengan periode yang sama satu tahun lalu yang sebesar Rp4,33 triliun. Baca Juga: BNC Ventures Kuasai 5,8% Saham Bank Aladin Senilai Rp1,2 Triliun
Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC secara year on year (yoy) Januari 2023 tumbuh secara signifikan sebesar 301,98% atau menjadi Rp231,46 miliar jika dibandingkan dengan posisi Januari tahun 2022 yang sebesar Rp57,58 miliar.
Meneruskan Kinerja Positif di tahun 2022, di Januari 2023 BNC berhasil mencatatkan laba Rp6,74 miliar. Hal ini menjadi momen berkelanjutan pencapaian positif BNC yaitu meneruskan raihan laba dari sejak bulan Juni tahun 2022.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan mengatakan, berkaca dari kinerja positif yang berkelanjutan di tahun 2022, BNC semakin menjadi pilihan nasabah sebagai solusi atas berbagai kebutuhan mereka. Pencapaian positif kinerja BNC di tahun lalu merupakan salah satu wujud nyata hasil dukungan nasabah dan seluruh stakeholder BNC yang akan terus kami tingkatkan di tahun ini.
"Sejalan dengan optimisme perekonomian Indonesia berada dalam posisi yang stabil, BNC pun optimistis untuk menjadikan tahun 2023 sebagai tahun yang profitable. Kami berkomitmen untuk terus tumbuh dengan positif, dengan terus berinovasi secara kreatif untuk menjadikan aplikasi neobank sebagai platform perbankan digital pilihan utama masyarakat Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Baca Juga: Bahlil Dorong Perbankan Lebih Fleksibel Terhadap Hilirisasi
Tak hanya Laba dan kredit, BNC juga sukses membukukan pencapaian lainnya. Misalnya rasio beban operasional BNC bulan Januari 2023, yang juga mengalami penurunan sebesar 117,16%, yaitu dari 215,40% di Januari 2022 menjadi 98,24%.
Selain itu, dari sisi Aset terjadi kenaikan sebesar 66,87% menjadi sebesar Rp20,07 triliun, naik dari posisi Rp12,03 triliun dibandingkan Januari 2022. Sementara itu, dari sisi likuiditas, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) terjadi peningkatan dari Rp8,88 triliun pada Januari 2022 menjadi Rp15,31 triliun pada Januari 2023, atau sebesar 72,37%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: