H3C NAVIGATE 2023 International Business Summit Ditutup dengan Sukses
H3C NAVIGATE 2023 International Business Summit sukses digelar di Bali, Indonesia. Dengan tema "Together, For A Digital Future", acara ini menghadirkan pakar industri TIK dan pemimpin bisnis dari seluruh dunia untuk membahas cara membangun masa depan digital yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Brighten Li, Chairman, Tsinghua Unigroup, sebagai induk usaha yang mengelola investasi, Unigroup menerapkan prinsip pengembangan bisnis "IMIC", yakni International, Market Driven, Independent and Customer Satisfaction (Internasional, Berorientasi pada Pasar, Independen, dan Kepuasan Pelanggan).
Baca Juga: Kolaborasi Mastercard-Vesta Hadirkan Solusi Pendeteksi Penipuan Digital
H3C, sebagai unit bisnis penting Unigroup yang menggerakkan pertumbuhan, berhasil membuat pencapaian besar dalam ekonomi digital. Ke depan, Unigroup akan terus mendukung H3C lewat sumber daya manusia, permodalan, dan internasionalisasi demi membangun reputasi global dan valuasi. "Kerja sama dan aspek kepercayaan merupakan unsur penting di balik kesuksesan". Bersama mitra, Tsinghua Unigroup dan H3C membagikan kesuksesan ekonomi digital, serta selalu bekerja sama untuk membangun bisnis, model, kehidupan, dan dunia yang lebih baik.
Tony Yu, CEO & President, H3C, berbagi tentang tiga visi dalam paparannya: keyakinan besar terhadap ekonomi digital yang berkembang baik, dedikasi kuat sebagai salah satu mitra terbaik dalam transformasi digital dunia, serta komitmen jangka panjang terhadap strategi "Partner First".
"H3C selalu berkomitmen mengembangkan produk dan solusi kreatif lewat inovasi. Dengan visi besar, kami mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan digital ekonomi," ujar Yu.
Gary Huang, Co-president & President, International Business, H3C, menyampaikan paparan berjudul "Embedding Localization in Digital Transformation". Menurutnya, pandemi tidak hanya meningkatkan permintaan dan investasi pada digitalisasi di seluruh dunia, namun juga menimbulkan tantangan baru.
Tantangan ini terletak pada cara mewujudkan transformasi digital yang adaptif, kompatibel, dan berkelanjutan. Dengan demikian, transformasi digital benar-benar memenuhi kebutuhan produksi dan kehidupan. Untuk itu, lokalisasi menjadi jalur yang merealisasikan adaptabilitas, kompatibilitas, dan keberlanjutan transformasi digital.
"Pada 2023, lokalisasi yang melekat pada transformasi digital merupakan strategi bisnis internasional kami --membangun kemampuan inovasi teknologi di pasar lokal. Tujuannya, meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan membangun ekosistem lokal. Menuju dunia yang memprioritaskan teknologi digital, H3C ingin menanamkan visi global dan pengalamannya dalam inovasi, pemberdayaan, dan ekosistem lokal. Lewat langkah ini, seluruh negara benar-benar memperoleh manfaat dari transformasi digital," kata Huang.
Di konferensi industri tahunan yang menjadi ajang unggulan H3C ini, selain melansir perencanaan global terbaru tentang lokalisasi, H3C juga meluncurkan sederet solusi dan produk baru yang berbasis pada skenario penggunaan. Solusi dan produk ini memenuhi permintaan pelanggan dan mitra global yang terus berkembang.
Melokalisasi transformasi digital, memanfaatkan momentum dengan strategi tiga pilar
Transformasi digital kini menjadi prioritas utama pemimpin bisnis. Bahkan, anggaran pengeluarannya segera menembus 3,4 triliun dolar AS pada 2026, menurut laporan IDC. Namun, babak transisi berikutnya memunculkan isu-isu baru, termasuk bagaimana teknologi digital benar-benar terintegrasi dalam pembangunan ekonomi lokal?
Tentunya, transformasi digital bukanlah tugas sederhana yang cepat mendatangkan hasil. Transformasi digital harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk adaptabilitas hingga proses bisnis, produktivitas dan budaya organisasi, kompatibilitas dengan arsitektur, platform dan aplikasi sistem, aplikasi bisnis berkelanjutan, serta peningkatan sistem dan pengembangan keahlian.
Pada 2022, H3C melansir strategi bisnis internasional yang berfokus pada pembangunan ekosistem yang sehat, serta menawarkan solusi berbasiskan skenario penggunaan. Tahun ini, H3C memperbarui strategi ini dengan menambahkan lokalisasi.
Maka, prinsip "Berpola pikir Global, Bertindak Lokal" melibatkan lokalisasi keahlian inovasi teknologi, pemberdayaan sumber daya manusia, serta ekosistem. Hal tersebut menjamin pembangunan yang berlangsung cepat sekaligus berkelanjutan dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam industri dan ekonomi lokal.
Pilar pertama, membangun keahlian inovasi teknologi lokal. H3C telah melansir lima solusi berbasiskan skenario penggunaan: Synergy Working, Innovative Education, Smart Manufacturing, Efficient Healthcare, dan Reliable Public Service. Solusi ini diluncurkan H3C demi memenuhi pesatnya permintaan transformasi digital di beragam sektor di seluruh dunia.
Pilar kedua, meningkatkan pemberdayaan sumber daya lokal. H3C ingin berkolaborasi dengan pelanggan dan mitra lokal. Tujuannya, membangun sistem sumber daya manusia yang lengkap dalam bidang TIK. Lewat sistem ini, lembaga pendidikan tinggi, institusi, ahli TIK, dan kalangan lain terlibat dalam kuliah teknis, pelatihan praktis, dan metode lain. Pembinaan sumber daya manusia lokal dalam bidang TIK akan membantu transformasi digital di pasar lokal.
Baca Juga: J.P. Morgan Optimistis Sektor Ekonomi Digital Bakal Jadi Pendorong Ekonomi RI Tahun Ini
Pilar ketiga, membangun ekosistem lokal. H3C telah membuat pencapaian luar biasa dalam membangun ekosistem mitra global yang bersifat terbuka, saling menguntungkan, dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hingga kini, H3C memiliki lebih dari 200 mitra layanan, menggelar pelatihan servis hingga lebih dari 800 jam, serta pelatihan teknis hingga 1.200 jam yang melibatkan lebih dari 1.800 pengajar bersertifikasi di seluruh dunia. Dengan langkah tersebut, layanan yang tepat waktu dan bermutu tinggi tersedia bagi pelanggan lokal.
H3C berkomitmen membangun landasan dan menyediakan sarana yang mendukung model pembangunan berkelanjutan, inovatif, dan saling menguntungkan. Hal ini tercapai melalui pembangunan infrastruktur, inovasi teknologi, pelatihan sumber daya manusia, dan integrasi industri. Dengan demikian, H3C membantu pemerintah dan industri untuk menemukan jalur transformasi digital sesuai realitas lokal.
Membangun fondasi kuat: menggencarkan cloud & AI native guna mempercepat inovasi digital
Inovasi teknologi menjadi prioritas yang lebih penting di antara tiga pilar H3C dalam lokalisasi digital. Maka, Steven Yoe, co-president, CTO & Chairman, Technical Committees, H3C, mengumumkan strategi teknologi 2023 yang terdiri atas empat Platform Solusi Digital H3C yang inovatif— Cloud & AI Platform, Digital Infrastructure, Active Security, serta Unified O&M.
Menurut Yoe, H3C berkomitmen memperkuat keahliannya dalam infrastruktur teknis, serta berkolaborasi dengan mitra untuk menghadirkan solusi adaptif yang berbasis pada skenario penggunaan demi memenuhi kebutuhan pelanggan lokal.
Di konferensi ini, H3C, berdasarkan strategi "Cloud & AI Native", turut melansir produk dan solusi unggulan baru untuk 2023, termasuk distributed cloud platform H3C, CloudOS, computing management platform, server seri terbaru UniServer G6, solusi H3C AD-NET 6.0+, serta berbagai jenis produk switch, router, dan Wi-Fi 7 serta lini produk smart home networking, 8K MagicHub, laptop dan desktop berstandar perusahaan yang semakin melengkapi portofolio produk dan solusi H3C.
Solusi cloud computing dan AI merupakan unsur utama dalam teknologi digital. Menurut James Chen, Senior Vice President, Executive President, Cloud and AI Business Group, H3C, solusi cloud dan AI buatan H3C telah digunakan di berbagai industri global.
"Mengandalkan strategi 'Cloud & AI Native', H3C akan terus menghadirkan solusi Cloud & AI terpadu di pasar lokal, serta menggerakkan transformasi digital bagi perusahaan dan organisasi lokal."
Di sisi lain, lokalisasi keahlian inovasi di era digital menjadi langkah krusial lain dalam proses transformasi digital. Li Li, Vice President & Chief Scientist, H3C, menjelaskan, agar produk dan solusi H3C lebih terintegrasi dengan keahlian industri mitra lokal, serta menyediakan solusi yang lebih terkustomisasi, H3C juga berencana meluncurkan platform inovasi digital, DI.Lab, di pasar luar negeri.
Li menambahkan, H3C DI.Lab menjadi platform solusi terpadu dan berperan sebagai pusat inovasi bersama yang mengembangkan solusi kompetitif. H3C DI.Lab juga tampil sebagai pusat integrasi solusi yang mengembangkan, mengetes, dan memverifikasi berbagai solusi, serta menjamin kualitas ketersediaan solusi.
Lebih lagi, H3C DI.Lab menjadi pusat pemberdayaan sumber daya manusia yang mengadakan pelatihan praktis dan pengetesan jarak jauh, serta pusat uji coba untuk mengamati solusi berbasiskan skenario penggunaan dan teknologi terkini. Hingga kini, H3C telah mendirikan enam DI.Lab di Tiongkok dengan rekam jejak yang baik. Menurut rencana, DI.Lab akan menjangkau lebih dari 20 negara pada 2025.
Mengembangkan model kolaborasi internasional yang layak dalam transformasi digital lewat lokalisasi
Digitalisasi lokal merupakan tugas penuh tantangan yang menguji kemampuan penyedia layanan TIK, khususnya dalam memberikan respons cepat dan menyediakan layanan long-tail di pasar lokal. Maka, digitalisasi lokal membutuhkan tim lokal dan ekosistem mitra yang piawai. Proses ini juga menguji seberapa baik platform digital, infrastruktur, dan aplikasi mampu memenuhi kebutuhan riil di wilayah lokal.
Dalam sesi diskusi, pembicara tamu, termasuk analis IDC, pelanggan dan perwakilan mitra H3C, menekankan pentingnya lokalisasi dalam transformasi digital, mengulas perbedaan kebutuhan digital kalangan UKM dan perusahaan besar, serta cara menerapkan peningkatan teknologi digital yang sukses dan sejalan dengan realitas regional.
Leung Wai Hoong, Vice President & Chief Strategy Officer, H3C, dalam sesi diskusi, menjelaskan, di tengah pesatnya permintaan transformasi digital di pasar lokal, vendor TIK lebih berpeluang terintegrasi dengan ekosistem lokal, mengembangkan produk dan solusi yang sesuai dengan pasar lokal, sekaligus menyediakan benih inovasi bagi klien dan mitra lokal.
H3C telah membangun daya saing penting dalam layanan lokal berkat kemampuan terpadu, mulai dari ekspansi pasar, ketersediaan layanan hingga layanan pendukung. H3C hingga kini telah membangun pusat suku cadang di 36 negara dan wilayah; layanannya juga tersedia di 174 negara dan wilayah; serta, jumlah mitra tersertifikasi di luar negeri telah mencapai lebih dari 1.200. Ekosistem layanan lokal yang telah berkembang baik ini, cepat dan efektif merespons kebutuhan pelanggan, menjadi landasan untuk melaksanakan rencana lokalisasi H3C.
Di era pascapandemi, tuntutan atas inovasi industri dan kebangkitan ekonomi akan meroket. Ingin menjadi mitra terbaik dalam transformasi digital, H3C akan terus berkomitmen membantu berbagai orang untuk bergabung dalam proses digitalisasi global. Untuk itu, H3C membangun keahlian teknologi, pusat pemberdayaan sumber daya manusia (talent hub), dan ekosistem mitra di pasar lokal, serta menawarkan solusi digital bagi pelanggan di seluruh negara dan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: