Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemuda Katolik Bongkar Habis Dampak dari Kemampuan 'Menata Kata' Anies Baswedan untuk Warga Jakarta, Ternyata Oh Ternyata...

        Pemuda Katolik Bongkar Habis Dampak dari Kemampuan 'Menata Kata' Anies Baswedan untuk Warga Jakarta, Ternyata Oh Ternyata... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan kerap kali oleh kubu yang berseberangan dengannya diberi julukan Gubernur “Jago merangkai kata, minim kerja” karena kemampuan menyampaikan narasi yang diakui cukup baik sebagai pejabat publik. Bahkan saat tuntas menjabat dan dalam usaha agar bisa maju di Pilpres 2024, tudingan Pemimpin Hanya Jago Merangkai kata terus disematkan padanya.

        Prespektif berbeda datang dari Salah seorang pemuda Katolik yang juga pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji. Indra mengungkapkan kemampuan bernarasi Anies justru jadi solusi dari masalah yang ada di warganya khususnya kelompok minoritas. Dalam hal ini, ia menyinggung soal diterbitkannya IMB Gereja yang puluhan tahun tak bisa didapat umat Katolik di sebuah daerah.

        Baca Juga: Siap-siap Aja! Keluarganya Sendiri yang Pertama Teriak Masalah Utang, Jusuf Kalla (JK) Bakal Tinggal Kabur Anies Baswedan? Ternyata...

        “Karena saya orang katolik, itu ada Gereja Katolik di Duri Selatan, Tambora, itu sudah 34 tahun IMB nya tidak keluar, jadi lewat berapa Gubernur pun tidak keluar. Mengapa tidak keluar? Karena warga di sana tidak ingin dibangun gereja,” ujar Indra melalui kanal Youtube Cerita Orang Dalam, dikutip Kamis (3/3/23).

        Menurut Indra, kondisi yang demikian rentan membentuk anggapan miring mengenai sebuah kelompok yakni warga setempat yang akan dituduh intoleran dan radikal.

        Karenanya, sibuk menyampaikan anggapan miring dinilai hanya akan membuat runyam suasana. Anies, menurut Indra, melakukan pendekatan komunikasinya untuk menyelesaikan masalah penerbitan IMB yang puluhan tahun tak pernah selesai ini.

        Baca Juga: Geger! Meski Sangat Dekat, Eks Elite NasDem Sebut Anies Baswedan Tak Sepintar Jusuf Kalla (JK) dalam Berpolitik, Ada Apa?

        “Ini orang bisa mengatakan warga sana intoleran dan radikal. Lalu apa solusinya? Menghina mereka di Medsos? Mengkadrunkan mereka? Atau kita pakai jalan Pancasila?” ungkapnya.

        “Yang disampaikan oleh Pak Anies sederhana, ‘Bapak Ibu, kalau sekarang dibalik bagaimana? Kita kan butuh beribadah di masjid, tapi saudara kita tidak mengizinkan kita membangun masjid, apa perasaan bapak ibu?’,” jelasnya.

        Imbas usaha yang dilakukan Anies ini, menurut Indra meluluhkan hati warga yang puluhan tahun sebelumnya gagal ditaklukkan oleh Gubernur-gubernur yang lalu-lalu.

        “Ini sebuah langkah yang manusiawi dan beradab,” tegasnya.

        Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

        Karenanya Indra keheranan apabila kemampuan Anies dalam bernarasi melalui pendekatan dengan warga disebut skill yang tak penting untuk seorang pemimpin.

        Baca Juga: Dugaan Rocky Gerung Sungguh Tajam! Sebut Pembangunan IKN Hanya Upaya Jokowi Agar Bisa Diingat: Mungkin Ada Fatwa Dukun...

        “Jadi lucu kalau ada yang mengatakan narasi dan skill komunikasi tidak penting, itu keterampilan abad 21, tanpa adanya itu akan terjadi pergeseran, IMB itu tidak akan keluar tanpa cara dialog dengan baik,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: