Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Perebutan Kursi Jokowi, SBY Resah Melihat Nasib Indonesia Kini: Ramai Godaan, Sedang Diuji...

        Jelang Perebutan Kursi Jokowi, SBY Resah Melihat Nasib Indonesia Kini: Ramai Godaan, Sedang Diuji... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung memberikan kritiknya akan vonis tunda pemilu.

        Dirinya keheranan akan hal tersebut dan mengatakan bahwa sesuatu sedang terjadi di Indonesia.

        Baca Juga: Tunda Pemilu Berujung Masa Jabatannya Diperpanjang, Jokowi Dituntut Mengecam: Jika Tidak, Berarti...

        Menurutnya, keputusan itu sendiri sangat tak masuk akal karena tak sesuai dengan akal sehat.

        "Rasanya ada yg aneh di negeri ini. Banyak pikiran & hal yg keluar dr akal sehat. Apa yg sesungguhnya terjadi? What is really going on?," kata SBY dalam keterangannya di Twitter @SBYudhoyono, Jumat (3/3/2023).

        Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu berharap negeri ini tidak tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan di tahun-tahun Pemilu nantinya.

        "Semoga tdk terjadi sesuatu yg tdk kita inginkan di tahun Pemilu ini," harapnya.

        Lebih jauh SBY mengingatkan bahwa bangsa ini tengah diuji, banyak godaan menghampiri. Tapi jangan justru kedaulatan rakyat diabaikan.

        Baca Juga: Ajang Perebutan Kursi Jokowi Terhenti, PN Jakpus Macam Disentuh Oligarki: Modus Sudah Jelas, Demi...

        "Bangsa ini tengah diuji. Banyak godaan. Tapi, ingat rakyat kita. Jangan ada yg bermain api, terbakar nanti. Jangan ada yg menabur angin, kena badai nanti. Let’s save our constitution and our beloved country," tegasnya.

        Sementara itu gugatan terhadap UU Pemilu saat ini sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi.

        SBY juga tak ingin tinggal diam dengan rencana adanya pihak yang ingin mengubah sistem Pemilu dari terbuka menjadi tertutup padahal tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan.

        Baca Juga: Menterinya Jokowi Saja Kebingungan, Begini Modus Ayah Mario Dandy Sembunyikan Kekayaan: Macam Koruptor...

        upaya mengubah sistem yang sudah berjalan bisa saja terjadi namun dengan catatan janganlah upaya penyempurnaannya hanya terpatok pada sistem terbuka-tertutup.

        "Sangat mungkin sistem Pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka-tertutup semata," jelas SBY.

        Dia menekankan jika hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental seperti konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara dan perlu dilibatkan.

        "Lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan "hajat hidup rakyat secara keseluruhan,"" kata dia.

        Lebih lanjut ia menuturkan, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan (policy) biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya).

        Baca Juga: Habis Dirujak Menterinya Jokowi, Mario Dandy Terancam Masuk Jurang Lebih Dalam Lagi: Kami Mengamankan...

        "Mengatakan "itu urusan saya dan saya yang punya kuasa", untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak. Sama halnya dengan hukum politik "yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah", tentu juga bukan pilihan kita," ucap SBY.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: