Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Formula E yang Dirancang Anies Baswedan Harus Tetap Dilanjutkan Meski Ibarat ‘Jebakan Batman’

        Formula E yang Dirancang Anies Baswedan Harus Tetap Dilanjutkan Meski Ibarat ‘Jebakan Batman’ Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Jhon Sitorus menegaskan ajang balap Formula E yang ditinggalkan Anies Baswedan, tersebut harus terus dilanjutkan meski ibarat 'jebakan Batman'.

        Jhon mengingatkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meneken kontrak selama 3 tahun. Selain itu, Pemprov DKI juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp 560 miliar dalam kontrak tersebut.

        "Formula E memang harus dilanjutkan karena sudah teken kontrak selama 3 tahun. Jangan lupa, Jakarta sudah bayar Rp 560 miliar untuk kontrak tersebut," tulis akun ini seperti dikutip Suara.com, Kamis (2/3/2023).

        Ia pun tampak menyindir mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, mantan pemimpin ibu kota Indonesia itu telah memulai sesuatu yang tidak berguna di akhir jabatannya demi menunjukkan karyanya bisa abadi.

        "Ini ibarat jebakan Batman. Memulai sesuatu yang useless di akhir jabatannya. Agar seolah-olah karyanya tetap abadi meski sudah lengser," sambungnya.

        Jhon melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta akan mengalami kerugian besar jika sampai Formula E tidak dilanjutkan. Terlebih, ia menyebut keuntungan yang didapat dari penyelenggaraan ajang balapan mobil listrik itu di tahun 2022 hanya Rp5,29 miliar.

        Baca Juga: Bahaya Kebakaran Tak Bikin Warga Mau Pindah dari Plumpang, Teringat Janji Anies Baswedan: Inilah Jalan Tengahnya...

        "Bila Formula E tidak dilanjutkan, maka @/DKIJakarta akan rugi total, apalagi keuntungan penyelenggaraan tahun 2022 cuma Rp 5,29 miliar. Modal Rp 560 miliar, pemasukan cuma Rp 5 miliar," kritiknya.

        "Ini namanya buntung. Miskin kreativitas sehingga tidak bisa mendapatkan untung yang diharapkan," sambungnya.

        Jhon juga menyinggung modal Rp 560 miliar yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta tersebut masih belum termasuk biaya pembangunan sirkuit. Karena itu, ia menggambarkan segala biaya untuk ajang Formula E sebagai jebakan yang sempurna.

        "Teken kontrak Rp 560 miliar di atas masih belum termasuk biaya bangun sirkuit dan komitmen fee yang harus dibayarkan. Total Rp 2,3 triliun uang Pemprov DKI bisa melayang sia-sia jika tak dilanjutkan," bebernya.

        Baca Juga: Niat Menjadi Penerus Jokowi, Janjinya Anies Baswedan Soal Plumpang Disorot Tajam: Ngeyel, Padahal Udah...

        "Apalagi, race baru dimulai tahun 2022, bukan dari tahun 2020. Sungguh jebakan yang sempurna," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: