Peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang berlokasi di Jalan Tanah Merah, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) bagaikan petaka bagi masyarakat kawasan Jakarta.
Akibat insiden tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada sejumlah 17 korban jiwa, 49 orang luka berat, dan 2 orang luka sedang.
Tak pelak, kejadian ini pun membuat pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tahun 2016 kembali disorot.
Kala itu, Ahok melemparkan peringatan keras kepada bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak sembarang dalam membuat perjanjian politik. Pasalnya, Anies berencana untuk membebaskan warga Tanah Merah dari sengketa.
Rencana tersebut dilakukan oleh Anies Baswedan dalam rangka berkampanye. Saat itu, warga Tanah Merah meminta Anies agar bisa melegalkan kepemilikan tanah.
Anies pun berjanji kepada para warga bahwa dirinya akan memenuhi janji tersebut jika berhasil memenangkan Pilgub DKI Jakarta pada 2017 silam.
Ahok pun menentang keras rencana yang akan dilakukan oleh Anies. Menurut Ahok, tanah yang ditinggali oleh warga merupakan aset milik PT Pertamina sehingga tidak boleh digunakan untuk kawasan rumah warga.
Selain itu, lokasi tersebut juga berada dekat dengan depo pertamina sehingga begitu membahayakan.
"Biasanya, calon ini kan saya bilang dia enggak kuasai data. Saya bilang Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," kata Ahok.
"Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses, atau bukan dibohongi lah, karena datanya tidak benar akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: