Waste4Change: Perlu Dukungan Stakeholder untuk Menangani Masalah Sampah
CEO & Founder Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano menyebut pengelolaan sampah merupakan kebutuhan dasar, sehingga akan ada permintaan yang konstan meskipun kondisi ekonomi maupun sosial berubah.
Menurutnya, pendanaan di sektor pengelolaan sampah akan berdampak besar pada keberlanjutan. Maka dari itu, diperlukan kontribusi dari pemegang kepentingan lain untuk ikut mempersiapkan ekosistem persampahan Indonesia yang bisa menerima investasi hijau.
“Menangani masalah sampah perlu kolaborasi dan kontribusi dari semua pihak. Stakeholder yang hadir di sini adalah bagian dari solusi untuk bekerja sama menangani sampah dari hulu ke hilir," ujar Junerosano saat ditemui di Rumah Pemulihan Material (RPM), Bekasi, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Waste4Change Umumkan Penambahan Teknologi Pengelolaan Sampah
Junerosano mengatakan, Indonesia perlu membuka diri sebesar-besarnya untuk investasi yang lebih hijau dengan melakukan reformasi di bidang persampahan ini di dalam negeri.
Menurutnya, terdapat banyak skema pendanaan, namun semua pihak perlu memastikan ekosistem yang didukung oleh seluruh stakeholder agar tercipta dampak yang berkelanjutan.
Lanjutnya, saat ini Waste4Change telah menjalin kerja sama proyek untuk menciptakan pengelolaan sampah berbasis teknologi terdigitalisasi dengan estimasi nilai kerja sama senilai Rp250 miliar bersama tujuh perusahaan berbeda.
"Dana ini akan berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah di berbagai area lainnya. Harapan saya, Waste4Change bisa terus bertumbuh dan menjadi partner yang tepat untuk mengembangkan investasi hijau di bidang persampahan,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: