Dibuka Seterang-terangnya, Amerika Tunjuk China Jadi Ancaman Utama Global
Komunitas intelijen Amerika Serikat meyakini bahwa China merupakan ancaman terbesar bagi tatanan dunia yang didominasi Barat.
"Republik Rakyat China --yang semakin menantang AS, baik secara ekonomi, teknologi, politik, dan militer, di seluruh dunia-- tetap menjadi prioritas utama kami yang tak tertandingi," ujar Direktur Intelijen Nasional Avril Haines kepada para anggota parlemen.
Baca Juga: Gara-gara Kapal China Manuver Sembarangan, Kabel Internet di Pulau-pulau Terluar Taiwan Putus
Pasalnya, kekhawatiran terhadap Beijing mendominasi laporan tahunan yang disampaikan pada hari Rabu di hadapan Komite Intelijen Senat.
Laporan Penilaian Ancaman Tahunan yang disusun oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dimulai dengan China dan mencurahkan lima dari 40 halamannya untuk negara tersebut.
"Beijing berusaha untuk mempromosikan alternatif yang dipimpin oleh China terhadap forum dan kerangka kerja pembangunan dan keamanan internasional yang sering kali didominasi oleh AS dan Barat," demikian klaim mata-mata itu.
Ini emprediksi bahwa China akan menggunakan program-program seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan, Inisiatif Pembangunan Global, dan Inisiatif Keamanan Global untuk "mendorong modifikasi norma-norma internasional guna mendukung kedaulatan negara dan stabilitas politik di atas hak-hak individu."
China merupakan "pusat dari rantai pasokan global" dalam hal semikonduktor, mineral tanah jarang, baterai, panel surya, dan obat-obatan. Hal ini "dapat menimbulkan risiko yang signifikan" bagi ekonomi AS dan Barat jika Beijing "mampu memanfaatkan dominasinya dengan baik untuk keuntungan politik atau ekonomi."
Kemudian, laporan tersebut mengakui bahwa China mampu menggunakan posisi dominan ini "dalam upaya untuk mencapai tujuannya, meskipun mungkin bukan tanpa biaya yang signifikan bagi dirinya sendiri."
Komunitas intelijen AS percaya bahwa China akan "membatasi dukungan publik" untuk Rusia, tetapi terus mempertahankan "kerja sama diplomatik, pertahanan, ekonomi, dan teknologi" dengan Moskow untuk "terus mencoba menantang" AS.
Versi laporan yang telah dideklasifikasi tersebut dipublikasikan pada hari Rabu pada sidang tahunan Komite Intelijen Senat mengenai ancaman global. Direktur CIA, FBI, NSA, dan Badan Intelijen Pertahanan (DIA) juga memberikan kesaksian dalam sidang tersebut, bersama dengan Haines.
Beijing menyuarakan kritik yang luar biasa tajam terhadap kebijakan AS minggu ini, dengan Presiden Xi Jinping mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin industri dan bisnis pada Senin bahwa Washington telah memulai "pengekangan, pengepungan, dan penindasan menyeluruh terhadap Tiongkok."
Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Qin Gang memperingatkan AS bahwa jika AS "tidak menginjak rem, tetapi terus melaju di jalan yang salah, tidak ada pagar pembatas yang dapat mencegah tergelincir dan pasti akan ada konflik dan konfrontasi."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: