Teknologi pengolahan kelapa sawit yang baru terus dikembangkan agar makin efisien dan ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Direktur Jenderal Perkebunan Gamal Nasir saat memberikan sambutan dalam acara Technology and Talent (T-POM) 2023, pada Selasa (7/3) di Jakarta.
Dikatakan Gamal, industri kelapa sawit yang sudah sangat besar saat ini terus disorot terutama dari sisi lingkungan. Oleh karena itu, kata Gamal, pabrik juga dituntut untuk makin ramah lingkungan, menekan limbah, menghemat energi, menjaga nutrisi sawit, dan lainnya.
Baca Juga: Importir Sawit Asia: Negara Penghasil Sawit Perlu Buat Kebijakan Ekspor yang Stabil
"Untuk itu, selain pemanfaatan teknologi di industri sawit, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting terutama dalam operasional Pabrik Kelapa Sawit. Di industri tambang, perminyakan, kontruksi sudah banyak diterapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk berbagai bidang dan jenjang dengan sertifikat yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi," kata Gamal, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia, Kamis (9/3).
Lebih lanjut dikatakan Gamal, pada perkebunan kelapa sawit dan PKS, SKKNI juga penting diterapkan. Semua personel, baik kebun atau PKS yang sudah bersertifikat kompetensi dari BSN, kata Gamal, menjadi jaminan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan sesuai standar yang ada.
"Penerapan SKKNI harus didorong supaya wajib sehingga operasional kebun dan pabrik terjaga dan memberikan hasil optimal. Untuk efisiensi, ke depan perlu teknologi yang memastikan keterpaduan kebun, PKS, industri olahan, dan pelabuhan yang saling berdekatan sehingga efisiensi produksi dan logistik tinggi sehingga daya saing terjaga," imbuh Gamal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: