Satuan Tugas REPO AS Sebut Kripto sebagai Target Pergerakan Ilegal US$58 Miliar Rusia
Satuan tugas Elit, Proksi, dan Oligarki multilateral Rusia (Russian Elites, Proxies and Oligarchs/REPO Task Force) bentukan Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bahwa kripto telah menjadi target entitas Rusia dalam upaya untuk menghindari sanksi.
Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (10/3/2023), Departemen Keuangan AS dalam sebuah pengumuman 9 Maret menyampaikan bahwa REPO telah berhasil memblokir atau membekukan lebih dari US$58 miliar aset yang dikenakan sanksi sejak militer Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Baca Juga: Anggaran Fiskal AS 2024 Usulkan Kenaikan Pajak Capital Gain dan Aturan Wash Sale Kripto
Sejak awal dibentuk, REPO memiliki tugas untuk bekerja melawan tindakan penghindaran sanksi yang dilakukan oleh Rusia yang mencakup transaksi kripto ilegal dan pencucian uang. Sebagai sanksi ekonomi, REPO telah bertekad untuk membebankan biaya yang besar pada Rusia di mana REPO akan terus mengidentifikasi, menemukan, dan membekukan aset Rusia yang terkena sanksi.
Hal tersebut dilakukan oleh REPO kepada entitas Rusia dengan tujuan untuk merampas dana yang dibutuhkan Kremlin untuk melawan perang ilegalnya. Hal ini merupakan bagian dari langkah untuk memperlambat mesin perang.
REPO menyampaikan bahwa aset yang terkait Rusia di bawah anggotanya akan terus dibebukan sampai konflik berakhir. Hingga saat ini, diketahui bahwa masih belum terlihat tanda-tanda perang akan mereda di mana sebagian besar wilayah Ukraina berada di bawah pendudukan Rusia dan banyak kota di Ukraina berisiko diserang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: