Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkenalkan Solusi Cloud di 4 Sektor Industri, AWS Gelar Ajang Indonesia Industry Solution Day 2023

        Perkenalkan Solusi Cloud di 4 Sektor Industri, AWS Gelar Ajang Indonesia Industry Solution Day 2023 Kredit Foto: AWS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Amazon Web Services (AWS) menggelar ajang Indonesia Industry Solution Day 2023. Mengambil tema “Akselerasi Bisnis Melalui Inovasi Digital”, ajang ini menampilkan beragam solusi dan layanan IT Cloud yang dapat membantu bisnis untuk berinovasi, menerapkan efisiensi, dan mengoptimalkan biaya, dengan menyoroti tren dalam 4 sektor industri yakni FSI (Industri Jasa Keuangan), Layanan Kesehatan, Media dan Hiburan, serta Manufaktur dan Ritel, dan menunjukkan kepada audiens bagaimana teknologi berdampak pada keempat sektor industri ini termasuk dalam perjalanan mereka menuju Industri 4.0. 

        Shweta Jain, AWS APAC Head of Business Development, Media and Entertainment mengatakan bahwa solusi cloud AWS pun berhasil mendukung inovasi di industri media dan hiburan. Hal ini sseiring dengan melonjaknya pertumbuhan konsumsi OTT, permintaan konsumen akan layanan terpersonalisasi mendorong organisasi bisnis untuk mencari cara baru guna menghadirkan pengalaman video interaktif yang lebih kaya. Video interaktif memungkinkan pertukaran dua arah dengan pemirsa melalui penawaran seperti tampilan properti 360, obrolan pengguna langsung, dan sistem peringkat.

        “Saat ini pelanggan media dan hiburan tengah menghadapi transformasi yang terjadi di seluruh industri, dan banyak perusahaan menanggapinya dengan merumuskan kembali cara mereka membuat konten, mengoptimalkan rantai pasokan media, dan bersaing untuk mendapatkan perhatian audiens di seluruh platform streaming, siaran, dan direct to consumer (D2C) atau langsung ke konsumen,” ungkap Shweta di tengah ajang AWS Industry Solution Day Indonesia 2023.

        Baca Juga: Gandeng Amazon Web Services, GrabMaps Bidik Pasar Asia Tenggara

        Untuk membantu pelaku industri Media dan Hiburan, AWS menyelaraskan kapabilitas cloud yang paling sesuai dengan tujuan bisnis media dan hiburan dengan lima area solusi untuk membantu pelanggan di sektor ini mentransformasi industri: Produksi Konten; Rantai & Arsip Pasokan Media; Siaran; D2C & Streaming; dan Ilmu Data & Analitik. 

        AWS menghadirkan pengalaman selama 15 tahun dalam mendukung transformasi untuk pelanggan terkemuka dari industri media dan hiburan, seperti Comcast, Discovery Inc., Disney, FORMULA 1, FOX, HBO Max, Hulu, Method Studios, MGM, The National Football League, Netflix, Nikkei, Peacock, Sky, TF1, Untold Studios, ViacomCBS, dan Weta Digital. 

        Untuk membantu para pelaku industri media dan hiburan di Indonesia untuk menyajikan konten video interaktif yang kaya dan menarik dengan latensi yang lebih rendah, AWS telah menghadirkan Points of Presence (PoPs) Amazon Interactive Video Service (Amazon IVS) di Jakarta.

        “Amazon IVS adalah layanan terkelola penuh yang memudahkan penyiapan streaming video langsung dan interaktif pada aplikasi web atau seluler hanya dalam beberapa menit,” kata Shweta.

        Berfungsi untuk menerima dan mengirimkan siaran video melalui infrastruktur edge lokal yang dioptimalkan untuk penyerapan, pemrosesan, dan pengiriman video langsung, PoP Amazon IVS memungkinkan pengguna akhir menikmati keuntungan dari latensi yang bisa ditekan hingga kurang dari tiga detik – menghasilkan konten video yang mulus, lebih menarik, dan mencegah timbulnya spoiler untuk pemirsa dengan kecepatan jaringan yang berbeda.

        Pelanggan dapat dengan mudah mengonfigurasi dan melakukan streaming video langsung melalui situs web atau aplikasi seluler mereka sendiri, bahkan dengan peningkatan jumlah pengiriman yang memungkinkan video ditonton oleh jutaan pemirsa secara serentak di seluruh dunia. Dengan SDK dan API Amazon IVS, pelanggan juga dapat membuat fitur interaktif ke dalam streaming langsung mereka seperti ruang obrolan virtual, pemungutan suara dan jajak pendapat, sesi tanya jawab yang dimoderasi, dan elemen promosi yang disinkronkan.

        Baca Juga: Pantas Aja Amazon Web Services Berani Guyur Malaysia Rp92,7 Triliun, Ternyata Ini Kuncinya!

        Saat ini, penyedia layanan streaming dan interet membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membangun aplikasi interaktif dengan alur kerja video untuk penyerapan, pemrosesan, dan distribusi konten. Bahkan setelah semua ini berhasil, konten interaktif streaming langsung masih membutuhkan latensi minimal untuk pengalaman pengguna yang baik. Streaming video tradisional mengharuskan video diproduksi dalam berbagai resolusi dan dibagi menjadi beberapa segmen, yang menciptakan latensi ekstra. Ini dapat berarti bahwa pemirsa mengalami latensi 20-30 detik, sehingga pembuat konten tidak mungkin berinteraksi langsung dengan pemirsanya tanpa mengorbankan kualitas layanan.

        Amazon IVS meniadakan biaya dan kerumitan yang terkait dengan penyiapan streaming video langsung dan interaktif, memungkinkan pelanggan untuk fokus membangun pengalaman yang menarik bagi pemirsa mereka. Amazon IVS adalah layanan terkelola penuh yang mampu menyajikan video streaming langsung berkualitas tinggi kepada pemirsa di seluruh dunia dengan latensi kurang dari tiga detik (dibandingkan dengan 20-30 detik pada streaming konvensional), sehingga pelanggan tidak perlu lagi mengorbankan kualitas layanan untuk menghadirkan interaktivitas.

        “Dengan AWS, pelanggan dapat memilih alat dan mitra yang tepat untuk memenuhi beban kerja mereka guna mempercepat peluncuran produksi, dan mencapai time to value yang lebih baik,” tutup Shweta.

        Memanfaatkan Teknologi Cloud AWS, IFG Life Berhasil Raih Efisiensi Biaya hingga 50 Persen 

        IFG Life, salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan mampu mencapai efisiensi biaya hingga 50 persen, setelah mengadopsi cloud dari Amazon Web Services (AWS) dibandingkan saat menggunakan sistem on-premise

        Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Operasional dan Teknologi Informasi IFG Life, Iskak Hendrawan dalam salah satu sesi di ajang Indonesia Industry Solution Day 2023. 

        Ia menjelaskan bahwa langkah IFG Life meninggalkan sistem on-premise dan beralih ke Cloud adalah upaya menghadapi persaingan yang semakin ketat dan ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. 

        “Kebutuhan konsumen akan pengalaman yang lebih baik dan proses yang lebih efisien semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan ekspektasi yang semakin tinggi. Oleh karena itu, IFG Life perlu melakukan inovasi dan modernisasi IT untuk tetap relevan dan bersaing di pasar,” ungkap Iskak.

        Sebagai perusahaan yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, migrasi ke cloud menjadi hal yang sangat penting bagi IFG Life. Untuk itu, IFG Life selalu memperhatikan beberapa faktor kunci yang sangat penting sebelum melakukan migrasi ke cloud mulai dari keamanan, ketersediaan, skalabilitas, dan biaya.

        Baca Juga: IFG Tunjuk Ryan Diastana dan Mufri Dharmawan Masuk Jajaran Direksi IFG Life

        Ia menjelaskan, sejak menggunakan layanan cloud AWS dari pertengahan 2022, IFG Life dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, mengakses berbagai layanan dan alat teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti server, penyimpanan, dan database.

        Tidak hanya itu, IFG Life juga menggunakan AWS untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Melalui inovasi IT, IFG Life dapat menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada pelanggan mereka. Misalnya, dengan mengoptimalkan system pengelolaan klaim menggunakan teknologi yang lebih baik, IFG Life dapat mempercepat proses klaim dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan mereka.

        Iskak mengungkapkan sejumlah solusi dan layanan AWS yang digunakan IFG Life antara lain Amazon Elastic Compute Cloud (EC2), Amazon Simple Storage Service S3, Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), dan Amazon Relational Database Service (RDS). Dalam melakukan migrasi ke cloud, Ia juga memastikan bahwa kami memiliki rencana pemulihan bencana yang baik, termasuk backup data yang teratur dan penyimpanan data yang terdistribusi dengan baik.

        “Secara keseluruhan, migrasi ke cloud adalah langkah yang sangat penting bagi IFG Life dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks dan meningkatkan kinerja sistem kami,” tutup Iskak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: