Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Drone Amerika Tumbang, Italia Ungkap Skenario Terburuk Selanjutnya

        Gegara Drone Amerika Tumbang, Italia Ungkap Skenario Terburuk Selanjutnya Kredit Foto: Reuters/WANA/Tentara Iran
        Warta Ekonomi, Roma, Italia -

        Jatuhnya pesawat nirawak Amerika Serikat di Laut Hitam telah menandai sebuah momen ketegangan yang besar dalam hubungan antara Moskow dan Washington, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pada Rabu (15/3/2023).

        Tajani juga mendesak Barat dan Rusia untuk berhati-hati agar dapat menghindari bentrokan langsung.

        Baca Juga: Pentagon Ajak Rusia Ngobrol Terkait Insiden Drone Dekat Krimea

        Pada Selasa (14/3/2023), AS menuduh Rusia menjatuhkan pesawat tak berawak MQ-9 Reaper, yang terlihat di lepas pantai Krimea saat pesawat tersebut melakukan penerbangan pengintaian.

        Washington mengklaim bahwa pesawat tersebut sedang dalam misi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat oleh sepasang Su-27 Rusia, yang membuang bahan bakar ke pesawat tak berawak tersebut, dan salah satu jet kemudian menabrak baling-baling Reaper.

        Namun, Rusia bersikeras bahwa pesawat tempurnya tidak bersentuhan dengan pesawat tak berawak Amerika atau menembakkan senjata, dan menambahkan bahwa MQ-9 "melakukan penerbangan yang tidak terkendali" dan jatuh "sebagai akibat dari manuver yang tajam."

        Berbicara kepada saluran TV Sky TG24, Tajani menyatakan bahwa, meskipun AS dan Rusia masing-masing telah mengambil sikap tegas atas insiden itu, mereka berusaha untuk "tidak menjadikan masalah ini sebagai casus belli."

        "Ada ketegasan, tetapi tidak ada keinginan untuk meningkat," katanya.

        Namun, dalam iklim saat ini, situasi dapat meningkat "karena kesalahan manusia atau tindakan agresif dari seseorang," sang menteri memperingatkan.

        "Untuk menghindari skenario terburuk, kami membutuhkan banyak kehati-hatian dari pihak-pihak yang terlibat di perbatasan Eropa dan NATO," jelas Tajani.

        Komentarnya muncul setelah koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk komunikasi strategis, John Kirby, mengatakan kepada CNN pada Selasa bahwa Washington tentu saja tidak ingin konflik Ukraina "meningkat melebihi apa yang telah dilakukan terhadap rakyat Ukraina."

        Namun, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan bahwa, terlepas dari insiden ini, AS akan tetap "terus terbang dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengijinkan."

        Baca Juga: Vladimir Putin: Rusia Sedang Memperjuangkan Eksistensinya

        Juga pada Selasa, ketika mengutuk insiden tersebut sebagai "provokasi", Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengisyaratkan bahwa Rusia "tidak mencari konfrontasi" dengan Washington.

        Pada Rabu, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Moskow tidak melakukan kontak tingkat tinggi dengan Washington terkait jatuhnya pesawat tak berawak tersebut.

        Ia menambahkan bahwa, meski hubungan antara Moskow dan Washington saat ini berada dalam kondisi yang menyedihkan, Rusia tidak pernah menolak dialog yang konstruktif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: