Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hartadinata Abadi Dukung Program Hilirisasi Industri Emas di Indonesia

        Hartadinata Abadi Dukung Program Hilirisasi Industri Emas di Indonesia Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan manufaktur perhiasan emas terintegrasi di Indonesia, telah menyepakati kerjasama untuk ekspor perhiasan emas ke India secara eksklusif dengan Kundan Care Product LTD (Kundan).

        Kundan yang didirikan pada tanggal 1 Desember 2004, merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.

        Kundan mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Pemerintah India sebagai “Four Star Export House”, di mana dinilai berhasil berkontribusi aktif terhadap perdagangan internasional Negara India.

        Keberhasilan aktivitas ekspor Perseroan merupakan salah satu hasil dukungan penuh dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), dimana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi Mandated Lead Arranger & Bookrunner (MLAB) untuk pendanaan sindikasi kepada HRTA senilai Rp2,4 triliun pada 27 Desember 2022.

        Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto menjelaskan bahwa pinjaman sindikasi menjadi pencapaian milestone yang penting dalam meningkatkan corporate image HRTA, di mana saat ini berhasil mendapatkan kepercayaaan untuk menjadi salah satu eksportir perhiasan emas berskala internasional.

        Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan Perseroan, HRTA telah berhasil memperkuat posisi sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.

        "HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi terutama di industri emas Indonesia,” tegas Sandra.

        Hilirisasi menjadi kunci untuk dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk emas dimana pada akhirnya berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia.

        Ekspor perhiasan dan emas batangan telah menjadi komoditas nomor wahid yang menopang ekspor non-migas Indonesia saat ini. Sandra menyakini bahwa HRTA dapat berkontribusi aktif melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa dalam industri emas di Indonesia.

        Sandra optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis HRTA di 2023. HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400 kg-500 kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Kundan dimulai dari bulan Maret 2023.

        Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD25 juta- USD31 juta per bulan terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan. Hingga pertengahan Maret 2023, HRTA telah membukukan penjualan ekspor perhiasan emas sebesar USD19 juta.

        Economist & Fixed Income Analyst MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengatakan bahwa terobosan baru yang dilakukan emiten melalui aktivitas ekspor sangat tepat dalam rangka meningkatkan pendapatan.

        "Kami menilai dengan adanya penambahan porsi ekspor, pendapatan berpotensi akan tumbuh 38% pada tahun 2023 mencapai Rp9-9,5 triliun dan laba bersih dapat mencapai lebih dari Rp330 miliar. Saat ini emiten HRTA diperdagangkan dengan valuasi yang cukup menarik pada level PE 4,9x dengan PBV di level 0,8x," ungkap Tirta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: