Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Eks Pekerja Migran Asal Banjar yang Dibantu Kemensos, Dulang Sukses di Negeri Sendiri

        Kisah Eks Pekerja Migran Asal Banjar yang Dibantu Kemensos, Dulang Sukses di Negeri Sendiri Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nia Kurniasih (37) Nia merupakan seorang pekerja migran di Arab Saudi sejak tahun 2019. Kasus rudapaksa yang menimpa anak sulungnya, NM (15) oleh pamannya di Pangandaran semasa ia bekerja di luar negeri, memantapkan hatinya pulang ke Indonesia untuk merawat sendiri kedua putrinya.

        “Suami saya meninggal tahun 2019, 7 bulan setelah saya bekerja di luar negeri. Sejak saat itu, 2 anak saya ikut keluarga almarhum suami saya di Pangandaran. Saya dengar kejadian yang dialami anak saya dari uwak (tante)nya,” kata Nia dikutrip dalam siaran pers, Jumat (17/3/2023).

        Baca Juga: Penyelidikan Formula E Masih Gelap, KPK Dapat Jackpot Kasus Dugaan Korupsi Bansos di Kemensos

        Kejadian yang menimpa anak sulung Nia direspons Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mensos menjemput langsung kedua putri Nia ke Pangandaran untuk dibawa serta ke Sentra “Handayani” di Jakarta pada Februari 2022 lalu.

        Di sentra, anak sulungnya diberikan pelayanan rehabilitasi sosial. Sementara, Nia diupayakan kepulangannya dari Arab Saudi pada Maret 2022. Sekembalinya ke Jakarta, ia lantas difasilitasi ruang dan modal usaha oleh Kemensos, serta diberikan pelatihan memasak.

        “Pelatihan masak waktu itu di Sentra “Mulya Jaya” di Jakarta, selama 4 hari dari 20-23 Agustus 2022. Dilatih berbagai resep masakan, termasuk cara penyajiannya. Alhamdulillah sih, jadi dapat pengalaman dan ilmu-ilmu baru dari pelatihan memasak,” katanya.

        Dari pelatihan memasak itu, ibu dua anak ini kian menguasai berbagai resep makanan. Ia pun menerima pesanan segala jenis makanan dengan jumlah besar maupun kecil, mulai dari nasi kuning, bubur, sampai macam-macam rebusan.

        Baca Juga: Mulai Keras Memberikan Kritiknya Sama Rezim Jokowi, Anies Baswedan: Ini Harus Dilawan, Reformasi Harus Diselamatkan

        Jumlah pesanan yang diterimanya pun, diakuinya, kian meningkat. “Ya, meskipun pelanggannya itu-itu aja, maksudnya dari pegawai sentra atau Kemensos sendiri, tapi jumlah pesanan yang masuk makin banyak dari waktu ke waktu,” ucap dia.

        Dibandingkan dengan pendapatannya saat kerja di Arab Saudi, ia menuturkan penghasilannya kini lebih stabil. “Dulu, awal saya kerja di luar (Arab Saudi) itu kalo dikonversikan dapetnya Rp3,6 juta/bulan, bisa lebih, bisa kurang, tergantung kursnya saat itu,” tuturnya.

        Kalau di sini, lanjutnya, pendapatannya bisa mencapai Rp5 juta setiap bulannya. Terlebih, satu tahun telah berlalu sejak kepulangannya pada Maret 2022 lalu.

        Baca Juga: Wacana Jokowi, Carut-marut Revisi Aturan Terkait Rokok Disoroti: Ini Merenggut Hak Pelaku Ekonomi Rakyat!

        “Itu penghasilan dari dua pintu, warung sehari-hari dan orderan. Kalo dirata-rata segitu. Kalau misalkan ada orderan dalam jumlah besar, kadang bisa lebih dari itu,” ungkapnya.

        Dengan bekerja di negeri sendiri, Nia juga mengungkapkan hatinya jauh lebih tenang lantaran sambil mengais rezeki, dia tidak perlu khawatir anak jauh dari pandangan matanya.

        Baca Juga: Cepat Ikuti Arahan Jokowi, Ratusan Bal Pakaian Bekas Hasil Impor Langsung Dimusnahkan Zulkifli Hasan

        “Pesennya Bu Menteri dulu juga begitu. Sebelum sukses, jangan pulang dulu. Ibu yang sabar. Tunjukkan bahwa Bu Nia itu bisa menghidupi anak-anak, walaupun sendiri. Nanti, setelah sukses, silakan aja, mau ke pulang ke kampung halaman, mau ke mana, yang penting Bu Nia sukses dulu,” katanya mengingat kembali pesan Mensos kepadanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: