Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi, Hasto PDIP Sindir Balik Anies Baswedan

        Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi, Hasto PDIP Sindir Balik Anies Baswedan Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan sempat menyebut bahwa ada seorang menteri koordinator atau menko secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi. Pernyataan tersebut lantas dibalas Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

        Hasto menyindir Anies. Dia menyebut jika PDIP memang sempat mendorong dilakukannya amendemen UUD 1945, tetapi dilakukan secara terbatas untuk adanya keberlanjutan setiap pemerintahan.

        Baca Juga: Soal Isu Ngebet Rubah Konstitusi, Kubu Anies Baswedan Ogah Sebut Nama Menkonya Jokowi: Publik Sudah Tahu...

        "Kalau untuk amendemen, itu kan dari PDIP dulu juga memilki gagasan untuk amendemen sangat terbatas terkait dengan pentingnya pola pembangunan semesta bencana," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan (Jakesl) pada Senin (20/3/2023).

        Menurutnya, bagi Anies mungkin keberlanjutan dan kesinambungan kepemimpinan setiap pemerintahan dianggap tak penting sehingga Anies, dianggapnya, kaget ketika ada yang ingin melakukan amendemen.

        "Kalau bagi Pak Anies kaget karena memang kesinambungan itu nggak penting," tuturnya.

        Ia menegaskan, bagi PDIP kesinambungan pembangunan itu sangat penting, maka MPR harus memiliki suatu kewenangan di dalam menetapkan haluan negara. Namun, dorongan PDIP tersebut sayangnya tak bisa dilanjutkan terlebih karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

        "Hanya saja kemudian dihadapkan pada Covid, maka kami prioritaskan untuk pada rakyat ini sehingga akhirnya kami tunda agenda untuk melakukan amendemen sangat terbatas termasuk perubahan UU Pemilu juga kami tunda, UU parpol kami tunda agar seluruh konsentrasi ketika menangani pandemi itu untuk rakyat," katanya.

        Sebelumnya, Anies menyinggung seseorang yang menjabat sebagai menteri koordinator secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi. Ia menilai orang tersebut tidak mampu memegang komitmen kepada demokrasi.

        Hal tersebut disampaikan Anies saat berpidato dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi Untuk Indonesia Maju. "Ndak pernah terbayang kok ada orang yang berada di posisi kunci, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah berapa orang yang mendukung," kata Anies dikutip melalui YouTube Reborn TV pada Jumat (17/3/2023).

        Anies tidak menyebut siapa menteri koordinator yang dimaksud. Hanya saja, pernyataan Anies tersebut merujuk pada pembahasan terkait pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali.

        Bakal calon presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut menilai pernyataan seorang menko itu tidak menurunkan kualitas demokrasi. Hanya saja orang seperti menko yang dimaksudkannya itu tidak memiliki komitmen kepada demokrasi.

        Baca Juga: PDIP Teratas, Dede Budhyarto Sindir 3 Parpol Pengusung Anies Baswedan: Gabungan Ketiganya Belum Bisa Nyaingin PDIP

        Ia mewajarkan kalau misalkan pembahasan soal pengubahan konstitusi itu dilakukan di ruang-ruang pembicaraan tertutup. Namun, betapa kagetnya kalau pernyataan menko itu disampaikan kepada ruang publik.

        "Hanya orang-orang yang tidak komit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," katanya.

        "Ini yang harus dilawan, ini bukan melawan orang ini menyelamatkan semangat reformasi 1998," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: