Diduga Mobilnya Masuk Apron Bandara, Ini Ucapan Pedas Rocky Gerung Kepada Sri Mulyani
Pengamat Politik Rocky Gerung menyikapi peristiwa mobil pribadi yang diduga membawa Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masuk ke dalam Apron Bandara.
Rocky melihat, kondisi itu berpotensi menyinggung kepercayaan publik terhadap pejabat publik serta menimbulkan kecemburuan bagi menteri lain.
"Jadi kembali pada platform, kepercayaan publik terhadap para pejabat kita. Mungkin Sri Mulyani bisa kasih kita alasan tetapi menteri-menteri yang lain juga pasti cemburu itu," ujar Rocky, dikutip dari akun YouTubenya, Minggu (26/3/2023).
Rocky mengatakan apa yang dilakukan orang di dalam mobil Alphard tersebut tidak benar karena hanya presiden yang bisa menembus apron bandara.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Larangan Buka Bersama Tak Punya Argumentasi yang Masuk Akal: Ini Satu Tanda...
"Kan nggak boleh dalam keadaan apapun kecuali Presiden itu diantar sampai di situ ya okelah, ini menteri dan gak mungkin itu jadi semacam pembenaran," ujarnya.
Menurutnya, perilaku orang di dalam Alphard itu merupakan hal yang mewah dan bisa menimbulkan kecemburuan bagi pejabat yang lain.
Lebih lanjut, ia menyayangkan tindakan tersebut dengan alasan apapun karena sebenarnya orang tersebut bisa menggunakan layanan VIP yang disediakan bandara alih-alih menembus apron.
“Lebih cepet pakai VIP bandara kan. Kan sama aja itu cuma keluar lima menit dari situ. Apa pentingnya eksklusivitas itu. Toh ada mobil buat VVIP person di situ. Bahkan ada di business class langsung Anda turun duluan dijemput di tanggga pesawat itu dengan mobil khusus,” ucapnya.
Ia juga mempertanyakan alasan Sri Mulyani melakukan hal tersebut karena bahkan sampai dikawal oleh Bea Cukai.
"Jadi buat apa ada aturan internasional diskresinya apa? alasannya apa? Bea Cukai bekap ke situ, urusan apa? aturan kok berlaku pada sebagian orang," ungkapnua.
Ahli ilmu filsafat ini menegaskan hanya presiden yang diperbolehkan menembus apron bandara sementara menteri tidak diperbolehkan melakukan hal tersebut.
"Kan nggak boleh dalam keadaan apapun kecuali Presiden itu diantar sampai di situ ya okelah, ini menteri dan gak mungkin itu jadi semacam pembenaran," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty