Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi buka suara terkait dengan efek endorse dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi terhadap Prabowo Subianto.
Dirinya mengatakan terdapat peningkatan suara dukungan yang terjadi kepada menteri tersebut setelah dapat endorse dari Jokowi.
Namun ternyata, jika ditelaah lebih lanjut, promosi mantan gubernur tersebut kurang memiliki efek yang besar dalam meningkatkan pamor Prabowo.
“Kalau kita bandingkan tren jika tidak ada endorsement dengan tren setelah ada endorsement itu kenaikannya kurang lebih 2 persen. Efeknya cukup besar,” kata Burhanuddin dalam paparannya saat menyampaikan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia ‘Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru’, Ahad (26/3).
Ia menjelaskan, sejak November 2022, Jokowi berkali-kali telah memberikan kode dukungannya terhadap Prabowo Subianto. Salah satunya dengan menyebut bahwa di pemilu 2024 nanti merupakan jatah Prabowo untuk menjadi presiden. Setelah itu, Jokowi pun sering kali mengajak Prabowo ke beberapa kali kegiatan kunjungan kerjanya di berbagai daerah.
Indikator Politik melakukan penelitian efek endorsement Jokowi terhadap Prabowo pada kalangan pemilih Jokowi dan juga kalangan pemilih Prabowo di pilpres 2019. Dari hasil temuannya, efek endorsement Jokowi terhadap kalangan pemilih Jokowi di pilpres 2019 memberikan dampak peningkatan elektabilitas Prabowo hingga dua persen.
Baca Juga: Lambat Tangani Sinyal Korupsi Era Jokowi, KPK Disoroti: Mereka Harus Berani Membongkar The Big Fish!
“Jadi awalnya pemilih Pak Jokowi itu, jadi kalau tidak ada endorsement Pak Jokowi, pemilih Jokowi yang memilih Prabowo ini tinggal menunggu waktu untuk habis. Kemudian ada endorsement Jokowi, (elektabilitas Prabowo) mengalami kenaikan,” ujarnya.
Sementara untuk pemilih Prabowo 2019, endorsement yang dilakukan Jokowi terhadap Prabowo tak memberikan efek yang jelas. Sebab, para pendukung Prabowo di pilpres 2019 sudah mengalihkan dukungannya, terutama kelompok masyarakat berbasis Islamis.
“Sementara buat pemilih Prabowo 2019, endorsement Jokowi terhadap Prabowo itu efeknya ga jelas. Kita simpulkan, pemilih Prabowo sendiri yang memilih Prabowo 2019 itu udah pada lari, bahkan sebelum Anies dicapreskan oleh Nasdem sebagai capres di Oktober. Siapa yang lari? Terutama basis islamis udah pada lari,” kata Burhanuddin.
Baca Juga: Dilema Isu Timnas Israel Kian Disoroti, PKS Hadirkan Solusi untuk Jokowi
Karena itu, menurut dia, efek endorsement Jokowi terhadap Prabowo hanya memberikan dampak yang kecil. Apalagi setelah Prabowo bergabung dalam pemerintahan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar