Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blunder Warnai Masalah Penolakan Timnas Israel dengan Kiamat, Muhadjir Effendy: Saya Minta Maaf

        Blunder Warnai Masalah Penolakan Timnas Israel dengan Kiamat, Muhadjir Effendy: Saya Minta Maaf Kredit Foto: Kemenko PMK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga, Muhadjir Effendy, mengklarifikasi pernyataannya dalam rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ihwal Indonesia yang tidak akan dilanda kiamat seandainya Piala Dunia U-20 urung dilaksanakan.

        Muhadjir mengakui bahwa pernyataan tersebut sangat hiperbolik. Dia juga mengaku tidak ingin adanya bullying dari publik yang berpotensi mengganggu kinerjanya sebaga Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga.

        Baca Juga: Berujung Ketar-ketirnya Elite Jokowi, Isu Kedatangan Timnas Israel Ditunggangi Kubu Megawati

        Hal tersebut berkaitan dengan penolakan sejumlah pihak atas keikutsertaan Timnas Israel dalam gelanggang Piala Dunia U-20, di mana Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara.

        "Saya mohon maaf dengan pernyataan saya, yang menurut saya memang sangat hiperbolik saya kira kalau menyebut enggak akan kiamat itu," papar Muhadjir dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/23).

        "Saya ingin bekerja dengan tenang, tidak diliputi dengan bully. Mohon rekan-rekan wartawan untuk tidak menulis Saya menyebut tidak akan kiamat, itu terlalu hiperbolik memang," tambahnya.

        Dia menjelaskan, pernyataan tersebut tidak ditujukan pada salah satu pihak tertentu. Melalui pernyataan tersebut, Muhadjir sebenarnya berniat agar publik menyikapi persoalan tersebut dengan tenang.

        Dia juga menyebut, pernyataan tersebut diposisikan pada desain besar pembangunan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, Muhadjir meminta publik untuk tidak meributkan ihwal pro dan kontra penolakan Timnas Israel. 

        Baca Juga: Rezim Jokowi Blunder Telak, APBN Ternyata Digunakan untuk Bukber Pejabat

        "Marilah kita sikapi isu ini dengan tenang dan tadi itu kan sebenarnya saya menempatkan posisi isu ini di dalam konteks desain besar pembangunan manusia Indonesia itu," katanya.

        "Jadi itu itulah munculnya istilah itu jadi baik yang pro maupun kontra sebetulnya. Saya mohon untuk kita sama-sama, untuk menyadarkan sebetulnya ini bukan suatu hal yang harus kita ributkan terlalu jauh," tambahnya.

        Sebagai pembantu Presiden Joko Widodo, Muhadjir menyebut bahwa setiap pernyataan dalam rapat kerja bersama Komisi X telah dikonsultasikan sebelumnya dengan presiden. Dia menegaskan, di luar pernyataannya, dipastikan tidak benar adanya.

        Baca Juga: Menkonya Jokowi Hingga PDIP Tolak Timnas Israel, Rocky Gerung Malah Kasihani Ali Ngabalin: Dalam Ocehannya...

        "Jadi apa yang saya sampaikan di depan anggota DPR komisi 10 yang mulia ini tentu saja saya sudah berkonsultasi dengan beliau. Jadi kalau ada pernyataan-pernyataan ada, berita-berita yang di luar itu, itu pasti saya jamin itu bukan dari pernyataan dari pak presiden," tandasnya.

        Di kesempatan sebelumnya dalam rapat bersama Komisi X, Muhadjir menyebut bahwa batalnya Indonesia dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 tidak dimaknai dengan berlebihan. Dia menyebut, Indonesia tidak akan mengalami kiamat seandainya Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan.

        Oleh sebab itu, Muhadjir meminta publik untuk tidak memaknai terbawa dalam hiruk-pikuk persoalan yang ada. Pasalnya, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak menjadi program prioritas utama dalam pembangunan Indonesia.

        "Ini kita perlu menyadari bahwa jangan sampai kita seolah-olah ini kalau nanti U-20 batal itu Indonesia mau kiamat itu. Jadi ini sebetulnya hal yang biasa saja. Kita tidak usah terlalu melihat ada suatu hal yang bakal terjadi luar biasa," paparnya.

        Muhadjir menilai, olahraga hanya menjadi bagian kecil dari pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia menilai, olahraga tidak serta-merta membangun masyarakat Indonesia yang sehat, dan terdidik dan memiliki keterampilan baik, berakhlak mulia, dan seterusnya. 

        Baca Juga: Di Tengah Larangan Bukber Pejabat, Airlangga Malah Nongol Buka Bareng Kubu Oposisi, Akibat Sakit Hati ke Jokowi?

        "Jadi sebetulnya hiruk-pikuk U-20 ini sebetulnya bukan bagian yang betul-betul besar di dalam konteks pembangunan manusia Indonesia, hanya berada di bagian lingkaran kecil," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: