Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ikuti Usulan Jusuf Kalla Soal Cawapres, Anies Baswedan Tidak Menghargai Koalisi Pengusung? Begini Kata Pengamat, Simak!

        Ikuti Usulan Jusuf Kalla Soal Cawapres, Anies Baswedan Tidak Menghargai Koalisi Pengusung? Begini Kata Pengamat, Simak! Kredit Foto: Antara/Nando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembahasan mengenai sosok Cawapres yang akan menemani Anies Baswedan di 2024 terus jadi sorotan. Belum lama ini, Jusuf Kalla (JK) mendorong tokoh NU menjadi pendamping Anies. Usulan JK ini disebut bisa mendongkrak perolehan dan elektoral capres-cawapres usungan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan di kontestssi Pilpres 2024

        Mengenai hal ini, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga melihat usulan JK didasari pada besarnya potensi suara NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Asumsinya jika cawapres dari tokoh NU, diharapkan warga nahdliyin di dua provinsi itu akan memilih Anies Baswedan.

        Jamiluddin lantas menyebut sejumlah tokoh NU yang layak mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

        Baca Juga: Usulan Jusuf Kalla (JK) Soal Cawapres untuk Anies Baswedan Dinilai Masuk Akal, Pengamat: Dia Paham yang Bisa Membantu Anies Menang

        "Dari Jawa Timur ada Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, dan Yenny Wahid. Sementara dari Jawa Tengah ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Mainoen," kata Jamiluddin saat dihubungi di Jakarta, Kamis (30/3/2023). 

        Namun, lanjut dia, melihat situasi saat ini dari ke lima nama tersebut hanya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang memiliki elektabilitas relatif mampu bersaing membantu perolehan suara Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang. 

        "Sayangnya lima tokoh NU itu elektabilitasnya masih sangat rendah. Hanya Khofifah yang elektabilitasnya relatif memadai, namun tidak signifikan dapat mendongkrak elektoral Anies," ujarnya. 

        Baca Juga: Amien Rais Sebut Puan Maharani yang Badannya Diubah Jadi Tikus Disebabkan oleh Jokowi: Istana Tidak Peka Terhadap Kesengsaraan Rakyat!

        Lebih lanjut, mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini menekankan jika Anies Baswedan bersikeras memilih tokoh NU dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang tidak memiliki elektabilitas tinggi sama halnya tidak menghargai piagam kerja sama yang telah disepakati bersama tiga partai pengusungnya yakni NasDem, Demokrat dan PKS. 

        "Hal itu dengan sendirinya tidak sesuai dengan kriteria pendamping Anies sebagaimana tertera pada piagam kerja sama Koalisi Perubahan. Salah satunya dengan tegas menyatakan, cawapres memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: