Isu Ditinggal Presiden Jokowi Hingga Mau Bikin Koalisi ‘Gendut’ Bareng Parpol Lain, Rocky Gerung Ungkap Sudah Nasib Megawati dari Zaman Orba
Menurut pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan ditinggalkan oleh salah satu kader terbaiknya, Presiden Jokowi.
Ini disebabkan munculnya rumor Presiden Jokowi akan menjadi kapten dalam pembentukan koalisi besar atau koalisi gemuk jelang Pilpres 2024.
Sebelumnya, ide koalisi besar itu berasal dari Airlangga Hartarto, ia ingin menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu Golkar, PAN, PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, yaitu PKB dengan Gerindra.
"Jadi konsolidasi PDIP sebetulnya bagus juga setelah bikin heboh dan bikin gara-gara soal U20 kemudian dapat momentum lagi. Jadi nggak usah bersedih PDIP kalau dia di pojokkan. Justru semakin terpojok, PDIP semakin mengkonsolidasi diri kan," ujar Rocky Gerung dikutip NewsWorthy dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (3/4).
Rocky Gerung pun mengatakan bahwa partai berlogo banteng tersebut pun tak hanya dirancang demi pemilihan umum atau Pemilu mendatang.
"Kan PDIP ini nggak dirancang untuk sekedar 2024, 2029. Kan dirancang sebagai partai yang akan mewakili bagian yang paling historis dari politik Indonesia itu Sukarnoisme," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyebut bahwa Megawati ditakdirkan untuk dipojokkan terus, mulai dari zaman orde baru hingga reformasi.
Baca Juga: Konflik Jokowi-Mega Disinyalir Jadi Alasan Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
"Jadi saya kira, Ibu Mega akhirnya menemukan satu wisdom bahwa dia memang ditakdirkan untuk dipojokkan terus. Zaman orde baru di pojokkan, di zaman reformasi juga berupaya untuk naik tapi Ibu Mega enggak pernah jadi presiden yang terpilih, hanya menggantikan Gus Dur," jelas Rocky Gerung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty