Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elite PDIP Pastikan Presiden Jokowi Tak Tikung Megawati Soal Keputusan Pilpres 2024: Dia Punya Etika dan Sopan Santun…

        Elite PDIP Pastikan Presiden Jokowi Tak Tikung Megawati Soal Keputusan Pilpres 2024: Dia Punya Etika dan Sopan Santun… Kredit Foto: DPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beredar isu bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati Soekarnoputri demi menjadi king maker atau penentu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

        Ini bermula saat Presiden Jokowi diketahui datang ke acara silahturahmi yang diadakan oleh Partai Amanat Nasional (PAN), disana berkumpulah 5 ketua umum partai. 

        Meski begitu, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai Presiden Jokowi tidak memiliki sikap demikian.

        Baca Juga: Mewujudkan Visi Jokowi, Restu Ulama Diminta Menteri Hadi: Doakan Kami agar Kuat Melawan Mafia Tanah!

        "Saya nggak yakin. Presiden punya sopan santun dan etika politik yang luar biasa," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

        Said berpandangan demikian bukan tanpa sebab. Ia berujar politik santun Jokowi sudah ditunjukkan melalui rekam jejaknya sebagai politisi yang berkarier di PDIP.

        Karena itu, Said tidak yakin Jokowi akan menikung Megawati dalam persoalan king maker Pilpres 2024.

        "Kami yang punya rekam jejak Pak Presiden Jokowi yang luar biasa, itu tidak mungkin dilakukan oleh Pak Jokowi, baik secara pribadi, personal maupun selaku presiden," kata Said.

        Perang dingin antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri dianggap masih terus berlanjut. Salah satu gambarannya terlihat dari absenya perwakilan PDIP dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP Partai Amanat Nasional (PAN).

        Disinyalir perang dingin itu berkaitan dengan politik 2024. Jokowi yang merupakan kader PDIP dinilai ogah tunduk dengan apa kata Megawati yang merupakan ketua umum.

        Presiden memiliki pandangan tersendiri menyoal Pilpres. Pandangan ini yang belum tentu selaras dengan yang diinginkan Megawati.

        Baca Juga: Efek Samping Pembatalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Konflik Internal PDIP Hingga Elektabilitas Prabowo yang Beranjak Naik

        Direktur Eksekutif Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat ada upaya Jokowi untuk melepaskan diri dari bayang-bayang pengaruh Megawati. Jokowi ingin menunjukan tajinya sendiri sebagai king maker pada Pilpres mendatang.

        "Ya tentu saja, ia ingin lepas dan miliki pengaruhnya sendiri," kata Dedi dihubungi, Senin (3/4/2023).

        Baca Juga: Partai Demokrat Tak Gentar Jika Presiden Jokowi Mau Buat Koalisi ‘Gemuk’ Sebagai Tandingan

        Menurut Dedi, keinginan Jokowi lepas dari pengaruh Megawati sudah tampak sejak lama. Meski Jokowi membantah tidak punya urusan dalam pembentukan koalisi, namun pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipandang Dedi sebagai bentuk perlawanan dari Jokowi kepada PDIP.

        "Sekaligus menjadi ruang kekuasaan Jokowi lepas dari PDIP, dan PDIP tahu, itulah sebab Jokowi mendapat teguran misalnya pada saat Rakernas PDIP hingga beberapa pidato Megawati yang menghardik kader untuk tidak bermanuver, itu ditujukan pada Jokowi," tutur Dedi.

        Siasat Jokowi lepas dari pengaruh Megawati tidak sampai di situ. Lebih dari membentuk koalisi, Jokowi kekinian semakin terang benderang menunjukan kesan memberi endorse atau dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden 2024.

        Baca Juga: Khianati Komitmennya Sendiri, Ganjar Pranowo Dikodein Jokowi: Pembelajaran, Tidak Akan Terjadi Lagi

        "Ini menguatkan dukungan Jokowi ingin ada kekuatan besar yang bisa kalahkan PDIP, atau hilangkan pengaruh Megawati," kata Dedi.

        Tidak cuma untuk kalahkan Megawati, langkah Jokowi mendukung Prabowo sekaligus sebagai ancang-anang mengalahkan rivalitas dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: