Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Ekspor Makanan Organik di Kanada, Indonesia Ikut Serta CHFA NOW 2023

        Genjot Ekspor Makanan Organik di Kanada, Indonesia Ikut Serta CHFA NOW 2023 Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vancouver, terus mendorong pemasaran produk alami, sehat, dan organik asal Indonesia di pasar global. 

        Kali ini, promosi dilakukan melalui partisipasi pada pameran dagang Canadian Health Food Association (CHFA) Natural Organic Wellness Breakthrough, yang diikuti sekitar 500 peserta baik dari tingkat distributor maupun pelaku ritel di Kanada.

        Baca Juga: Kemendagri Apresiasi Capaian IPM Provinsi Kepulauan Riau

        Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, pameran ini menjadi momen yang tepat bagi Indonesia untuk mempromosikan keunikan produk tanah air yang alami, sehat, dan telah tersertifikasi organik.

        "Sebagai negara agraris dengan potensi produk olahan perkebunan dan pertanian yang beragam, Indonesia memiliki potensi untuk memasarkan produk alahan yang alami, sehat, dan bersertifikasi organik ke pasar global, salah satunya ke Kanada," ujar Didi, Selasa (4/4/2023).

        Menurut Didi, potensi produk alami dan organik saat ini semakin luas seiring meningkatnya kesadaran dan keinginan konsumen untuk mengonsumsi produk alami, sehat, dan dikelola dengan cara organik.

        "Kanada merupakan salah satu negara dengan konsumsi produk alami dan organik terbesar di dunia. Secara global, Kanada merupakan Top 10 Leading Countries dengan konsumsi olahan produk organik tertinggi per kapita," ungkapnya.

        Ia menuturkan, sebanyak 3,3 persen produk buah dan sayuran yang beredar di Kanada telah memiliki sertifikasi organik dengan nilai pasar mencapai USD 5 juta atau setara dengan Rp75 miliar. 

        Baca Juga: Dorong Dinas Dukcapil Se-Jabar Capai Target Nasional, Ini Pesan Dirjen Dukcapil Kemendagri

        "Bahkan, setiap minggunya penduduk Kanada menghabiskan sekitar Rp2,3 juta untuk membeli produk organik," sambungnya.

        Didi menyebut, dalam pameran ini, Paviliun Indonesia memperkenalkan produk alami dan organik unggulan dari Walini, Kalbe, Java Spices, Javara, dan Archipelago Marketplace. 

        "Varian produk yang ditampilkan antara lain produk teh khas Indonesia, kopi spesial Indonesia, air kelapa, olahan mi sehat dengan bahan alami, beras beraroma, serta aneka bumbu khas Indonesia yang dihasilkan dari sistem pertanian tersertifikasi organik," tuturnya.

        Baca Juga: Kemendagri Serahkan Bantuan Bagi Korban Bencana Longsor di Serasan Natuna

        Kepala ITPC Andri Permana mengatakan, dalam pameran ini, beberapa pelaku usaha Indonesia yang bergerak dalam bidang pertanian organik diundang dan diperkenalkan di pasar Kanada. 

        "Kami menargetkan potensi transaksi hingga USD 2,3 juta atau sekitar Rp35,7 miliar. Melalui pameran ini, diharapkan produk Indonesia semakin mendunia," ujarnya

        Andri juga menambahkan, untuk bisa berpartisipasi dalam CHFA memerlukan persiapan yang matang serta koneksi yang baik karena pameran ini terbuka eksklusif untuk distributor dan ritel besar yang berada di Kanada.

        Konsul Jenderal Hendra Halim menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada CHFA tidak hanya untuk menampilkan keragaman produk alami Indonesia, namun juga untuk menunjukkan keunikan dan kekhasan aneka produk yang diperoleh dari pertanian organik serta telah tersertifikasi halal.

        "Partisipasi pada CHFA ini merupakan partisipasi perdana di Kanada dan diharapkan menjadi langkah pertama untuk memasukkan produk alami dan organik Indonesia ke Kanada," pungkas Hendra.

        Baca Juga: Dorong PLBN Serasan Segera Dioperasikan, Kemendagri Harap Mampu Tingkatkan Pariwisata Setempat

        Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pada 2021, produk organik Indonesia baru mengisi 0,03 persen dari permintaan global. Dengan semakin banyaknya konsumen yang tertarik dengan produk organik dan ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia, potensi produk organik terlihat positif dalam jangka panjang, tumbuh hingga 6,1 persen untuk periode 2021-2026.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: