Temui Moeldoko, Persiari Menyampaikan Sepuluh Aspirasi untuk Pemerintahan Jokowi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Penyiar Radio Seluruh Indonesia (Persiari) dapat menjadi jembatan antara anggota dan pemerintah, antara anggota dan masyarakat serta lembaga-lembaga lain. Ditemui di di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Para penyiar radio ini menyampaikan aspirasinya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyebarluaskan kerja-kerja pemerintah kepada masyarakat.
Baca Juga: Terpukau dengan Kinerja Jokowi, Giring Ngebet Masuk Koalisi Besar: PSI Tegak Lurus...
“Persiari memang perlu memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah karena Persiari harus menjadi . Kolaborasi ini menjadi penting karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, pemerintah perlu partner di berbagai bidang sehingga pengelolaan isu strategis bisa dilakukan bersama-sama," jelas Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).
Sementara itu, Persiari menyampaikan 10 aspirasi kepada pemerintah melalui KSP, dimana salah satu aspirasi tersebut terkait dengan pemberian bantuan radio gratis bagi masyarakat khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
“Intinya masyarakat kita ini, utamanya yang berprofesi petani dan berada di daerah 3T, itu masih tradisional. Saya berharap, misalnya di sela-sela pemutaran lagu, masyarakat juga diberikan edukasi bertani, atau penggunaan pupuk, dan lain-lain melalui siaran radio. Dan ya, Masyarakat perlu diberi radio gratis,” pungkas Moeldoko yang menyambut baik inisiatif Persiari.
Didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Persiari, Moeldoko menyatakan siap memperjuangkan keberlanjutan dan standar kesejahteraan untuk profesi penyiar radio melalui revisi UU Penyiaran No.32 tahun 2002 yang dinilai sudah tertinggal.
Baca Juga: Habis 'Dirujak' Publik karena Membangkang Jokowi Soal Timnas Israel, Ganjar Pranowo: Silakan Kritik Saya!
Kepala Staf Kepresidenan pun menyebutkan bahwa standar kesejahteraan yang diperjuangkan tidak hanya terbatas bagi penyiar radio publik dan swasta, namun juga bagi para penyiar radio komunitas di daerah.
Sementara itu, Agung Suprio anggota Dewan Pembina Persiari, mengusulkan agar pemerintah menjadikan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional.
Baca Juga: Sokong Ketahanan Pangan Jelang Lebaran, Pemerintahan Jokowi Gelontorkan Rp104,2 Triliun
Pasalnya, berdasarkan sejarah, tanggal 1 April 1933 merupakan hari dimana Mangkunegara VII memprakarsai berdirinya radio berbahasa Indonesia pertama di kota Solo yang memancarkan informasi perjuangan dan program kebudayaan hingga ke Belanda.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Ikut Aturan soal Endar, Ini Aturan KPK soal Pemulangan Pegawai
"Kepada Presiden Jokowi melalui KSP, Persiari juga menginginkan Mangkunegara VII dijadikan sebagai Bapak Penyiaran Nasional. Hal ini direspons oleh Moeldoko yang mengatakan akan mempelajari persoalan ini lebih dalam di internal KSP," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: