Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Ungkap Ambisi Kuat di Balik Diamnya Jokowi: Megawati Sampai Berani Diancam!

        Pengamat Ungkap Ambisi Kuat di Balik Diamnya Jokowi: Megawati Sampai Berani Diancam! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi menilai Presiden Jokowi ingin memberikan ancaman apabila PDIP enggan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.

        Presiden Joko Widodo kata Pangi disebut mampu mendesain peta koalisi politik 2024 di akhir masa jabatannya. 

        Terlebih Jokowi menginginkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersatu menjadi Koalisi Besar di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Kisruh Antara Firli Bahuri dan Brigjen Endar Priantoro, Presiden Jokowi Peringatkan Jangan Bikin Gaduh!

        "Beliau (Jokowi) seperti menjadi king maker, mendesain sebagai arsitek atau punya kemampuan untuk membangun koalisi besar. Nah mungkin bisa saja gertak sambal ke PDIP kalau Ganjar nggak pakai PDIP, 'saya pakai inilah sudah disiapkan'," kata Pangi dalam siaran YouTube MNC Trijaya, Sabtu (8/4/2023).

        Langkah itu disebut Pangi, telah membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri geleng-geleng kepala melihat sepak terjang Presiden Jokowi. Terlebih Jokowi seolah king maker dalam proses persiapan Pemilu 2024.

        "Seolah Bu Mega geleng-geleng nih orang ternyata dia diujung kepengurusan dia sebelum lengser masih meng-endorse," kata Pangi.

        Menurutnya kemampuan Jokowi menjadi 'arsitek' dalam menyusun peta kompetensi Pemilu merupakan hal yang jarang bagi seorang presiden, khususnya yang sudah menjabat selama dua periode.

        Baca Juga: RUU Perampasan Aset Kian Disoroti, DPR Balik Sudutkan Mahfud MD: Presiden Jokowi, Tolong Segera...

        "Pak Jokowi ini lucunya, salutnya saya, biasanya kan orang bilang itu kutukan periode kedua, biasanya presiden itu kalau sudah periode kedua itu ditinggal gitu, sudah nggak dianggap," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: