Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dapat Teror dari 'Alkafirin', Amien Rais Mengaku Menantu, Anaknya Diancam, Cucunya Juga Mau Dilenyapkan

        Dapat Teror dari 'Alkafirin', Amien Rais Mengaku Menantu, Anaknya Diancam, Cucunya Juga Mau Dilenyapkan Kredit Foto: Instagram/Amien Rais
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengaku bahwa menantunya, yang sekaligus Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi kerap menghadapi ancaman dari pihak tertentu agar tidak bersikap 'galak' dan sok menjadi oposisi terhadap pemerintah.

        Hal itu diungkapkan Amien Rais di chanell Youtube-nya, pengakuan itu disampaikan Amien saat memberikan arahan di Milad Partai Ummat yang ke-2.

        Mantan Ketua MPR itu menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Ummat sering mendapatkan teror bahkan disampaikan langsung kepada istrinya.

        Bahkan itu mengarah pada cucunya sendiri.

        Baca Juga: Harapan Amien Rais Punya Presiden di 2024: Tidak Dungu, Tidak Suka Bohong dan Ijazahnya Asli

        "Ada baliho di sekitar Yogyakarta, gambarnya Pak Ketum kita itu tengah menunduk di depannya ada sumur seperti Lubang Buaya. Saya agak grogi juga, kemudian tengah malam istrinya ditelepon dan bicara 'hat-hati Bu, itu suamimu jangan sok oposisi, karena kami tahu jadwal anakmu, kami bisa lenyapkan mereka', kata Amien Rais.

        Meski ditebar ancaman seperti itu, Amien mengaku itu tak akan menyurutkan langkah Partai Ummat untuk tegak memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan memberangus kedzoliman.

        "Kita minta pertolongan, bimbingan, arahan dari Allah supaya kita bisa menang menghadapi Alkafirin, Al Dzolimin, Al Fasikin, Al Musrikin, Al Islami Forbiayin, dan ini semua ada di depan mata kita," tambahnya.

        Amien juga menyorot kekuasaan politik saat ini dibekali dengan mesin politik, mesin intelijen, mesin militer yang dahsyat dan menaklukan orang-orang yang dikenal kritis terhadap pemerintah.

        "Mereka bisa menaklukan orang-orang atau bagian rakyat Indonesia yang kira-kira potensial bisa menjadi oposisi. Dengan apa? Tentu dengan iming-iming dengan segala macam godaan-godaan itu sebagian dijadikan komisaris di berbagai BUMN sebagian langsung diberikan amplop tebal. Kalau yang tidak bisa ditaklukkan di ancam, ditelepon tengah malam," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: