Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Koalisi Besar Istana, PDIP Dorong Ketum Parpol Duduk Bersama Bahas Capres

        Soal Koalisi Besar Istana, PDIP Dorong Ketum Parpol Duduk Bersama Bahas Capres Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat suara soal wacana pembentukan Koalisi Besar Istana. PDIP mengaku mendukung pembentukan koalisi yang terdiri dari partai politik di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Adapun terkait calon presiden (capres) dari koalisi tersebut, PDIP mendorong agar para ketua umum duduk bersama dalam pembahasannya.

        "Dijamin kalau di antara para ketua umum duduk bersama, tidak ada hal di republik ini yang tidak akan ada jalan keluarnya. Pasti ada jalan keluarnya," ujar politisi PDIP, Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).

        Pembahasan capres, jelas Said, bukan soal sikap legawa dari partai politik tertentu ketika tak dapat mengusung kadernya. Sebab, koalisi besar sudah seharusnya sejak awal memegang prinsip kesetaraan dalam mewujudkan kerja sama politik tersebut.

        Baca Juga: Jokowi Resmikan Hunian untuk Milenial di Depok: Fasilitasnya Lengkap

        "Bukan soal legawa, kita akan duduk bersama setara. Kita tidak boleh menegasikan calon partai lain," ujar Said.

        Adapun partainya saat ini, masih berpatokan kepada pidato Megawati Soekarnoputri pada HUT ke-50 PDIP. Bahwa partai berlambang kepala banteng itu akan mengusung kader dari internalnya sebagai capres.

        "PDIP mendukung pembentukan kerja sama pokitik yang kuat, cuman PDIP masih stuck akan mengusung capres dari internal," ujar Said.

        "Pidato Ketua Umum pada hari ultah di bulan Januari, Ibu Ketum menegaskan bahwa kami DPP PDIP di bawah Ketum tetap akan mencalonkan calon dari internal partai," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu melanjutkan. 

        Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa koalisi besar harus dilandasi oleh kesepahaman dan kesetaraan. Jangan sampai koalisi tersebut hanya ingin dikuasai oleh pihak atau partai politik tertentu.

        "Makanya yang terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama dan harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai inisiasi, jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun, tapi belakangan ingin menguasai," ujar Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/4).

        "Tentu itu yang harus dihindari," katanya melanjutkan.

        Baca Juga: Muhadjir Effendy Dampingi Jokowi Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran di Cilegon Aman

        Saat ini, sudah ada kesamaan pandangan antara Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait wacana koalisi besar. Kelimanya juga masih terbuka dengan peluang bergabungnya partai politik lain, seperti PDIP.

        "Prinsipnya kita terbuka, hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujar Ace.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: