Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Ungkap Keberanian Firli Bahuri Pecat Brigjen Endar Karena Ada Presiden Jokowi di Belakangnya

        Rocky Gerung Ungkap Keberanian Firli Bahuri Pecat Brigjen Endar Karena Ada Presiden Jokowi di Belakangnya Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan pedas diungkap pengamat politik dan filsuf Rocky Gerung. Karut-msrut yang terjadi di lembaga anti rasuah atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena lembaga itu sudah tidak independen lagi. Dan, menjadi alat presiden.

        Pandangan itu menyusul aksi demonstrasi yang dilakukan massa di depan Gedung Merah Putih KPK untuk memprotes Ketua KPK Firli Bahuri karena mencopot Brigjen Endar dari jabatan Direktur Penyelidikan.

        "Presiden memerlukan KPK untuk bermain politik. Kalau misalnya presiden terangkan enggak begitu, oke kita tunggu presiden terangkan. Karena di mata publik, di dalam alam bawah sadar publik, dianggap KPK ini betul-betul lembaga yang sudah ada di ketiak presiden," paparnya dalam video di halaman Facebook pribadinya dikutip denpasar.suara.com, Kamis 13 April 2023.

        Baca Juga: Tugas Brigjen Endar Prihantoro Perkuat KPK, Rocky Gerung Pertanyakan Keputusan Firli Bahuri Memecatnya

        Dalam pandangannya, demonstrasi itu adalah semacam pemberontakan moral, pemberontakan etnik dari internal di KPK.

        "Merasa bahwa keterlaluan Pak Firli ini. Dan itu yang akan membuka pintu yang lebih besar untuk mengetahui apa sebetulnya kekuatan Pak Firli ini. Di belakangnya siapa, ya pasti presiden. Gak yang lebih kuat dari itu," sebutnya.

        Selama ini Firli kerap dinilai melakukan operasi satu strategi politik yang memanfaatkan KPK. Contohnya soal upaya menjegal Anies Baswedan maju capres lewat kasus Formula E.

        Baca Juga: THR PNS Hanya Cair 50 Persen, Rocky Gerung: Padahal Negara Punya Banyak Uang

        "Jadi biarkan lapangan politik itu diasuh oleh logika politik. Jangan dipakai sebagai upaya untuk sekedar menyelamatkan seseorang dan menjegal seseorang," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: