Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Enggak Usah Ikut-ikutan Moeldoko, Anas Urbaningrum Harus Legowo: Besarkan Saja PKN

        Enggak Usah Ikut-ikutan Moeldoko, Anas Urbaningrum Harus Legowo: Besarkan Saja PKN Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron memberikan wejangannya untuk Anas Urbaningrum.

        Menurutnya, Anas sebaiknya menikmati kebebasannya baru-baru ini dan meninggalkan perpolitikan untuk sejenak.

        Baca Juga: Yakin Kudeta Demokrat adalah Upaya Jegal Anies, Herman Khaeron: Anies Capres yang Tak Diharapkan Pemerintah

        Dirinya menyatakan politikus senior tersebut untuk fokus dalam membangun perahu politiknya yang baru, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

        Anas sebaiknya tak mengikuti Moeldoko, yakni berupaya untuk membuat kegaduhan dengan menyerang Partai Demokrat.

        "Besarkan saja PKN dan hentikanlah kubu Moeldoko untuk mengadu domba, ini kan yang membuat gaduh ya ini saja dua kubu itu," ujar Herman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).

        Sebenarnya, ia justru kasihan kepada Anas yang kebebasannya justru dijadikan alat adu domba seperti itu. Publik pun akan kembali mengulik masa lalu Anas yang berkaitan dengan kasusnya dulu, di mana padahal dia sudah menjalani masa hukumannya.

        Baca Juga: Temui Ibunda, Anas Urbaningrum Dapatkan Pesan Tak Terduga: Jadi Enggak ke Monas?

        "Anas sendiri menurut saya tidak adalah hal-hal yang tidak ingin bermusuhan dan lain sebagainya. Menurut saya kasihan Mas Anas," ujar Herman.

        "Seharusnya kan menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya, dan tinggal hidup lebih tenang, dan kali mau berpolitik. Ya saya kira saya setuju dengan statementnya untuk berpolitik yang tidak bermusuhan," sambung anggota Komisi VI DPR itu.

        Terlibatnya kembali orang-orang yang terkait dengan Moeldoko juga disayangkannya dalam bebasnya Anas. Menurutnya, publik pasti akan menilai bahwa hal tersebut merupakan bagian dari upaya penjegalan Anies Baswedan dalam proses pencapresan. Setelah gagalnya mereka merebut Partai Demokrat lewat KLB yang tidak sah.

        Baca Juga: Bebas Penjegalan, Kunci Menangnya Anies Baswedan: Seranglah Jokowi

        "Jadi tidak usah menyangkal, karena motif ini siapapun akan paham bahwa dengan upaya-upaya pembegalan Partai Demokrat oleh Moeldoko. Ya ini salah satunya akan menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, jadi tidak bisa disangkal lagi," ujar Herman.

        Anas sendiri mengaku enggan membahas politik terlebih dahulu sebab ia merasa baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung. Ia saat ini ingin fokus kepada keluarga dan membayar utang-utang silaturahim.

        "Sekarang dan beberapa saat ke depan fokus saya adalah lebih kepada keluarga, jadi keluarga dulu. Sudah bertahun-tahun utangnya banyak, utang batin," ujarnya di sela-sela menjenguk ibunya di Kampung Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (12/4/2023).

        Ia mengaku ingin mengurus perkara domestik terlebih dahulu seperti keluarga. Apabila sudah berjalan normal seperti biasa, Anas mengaku baru akan memikirkan urusan luar negeri atau perkara politik.

        Baca Juga: Salat Duha Aja Dipamerkan, Anas Urbaningrum Buat Loyalis Prabowo Keheranan: Jadi Kayak Drama...

        "Apalagi urusan politik, pada waktunya akan ngobrol khusus dengan sahabat, teman-teman, senior-senior karena teman ini yang di luar. Saya agak lama di dalam butuh perspektif beliau itu buat bahan saya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: