Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Simbol Perubahan, Mahfud MD Enggak Mungkin Jadi Wakilnya Anies Baswedan: Dia Bagian dari Rezimnya Jokowi

        Bukan Simbol Perubahan, Mahfud MD Enggak Mungkin Jadi Wakilnya Anies Baswedan: Dia Bagian dari Rezimnya Jokowi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Elite Parrtai Demokrat Irwan Fecho menolak Mahfud MD jadi calon wakil presiden dari Anies Baswedan. Menurutnya, tidak ada nama Mahfud dalam kriteria cawapres Demokrat untuk mantan menteri pendidikan tersebut.

        "Terkait usulan Anies-Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak," tegas Irwan.

        Baca Juga: Ujungnya Dibalas Heru Budi, Sikap Gengsian Anies Baswedan Disoroti: Seharusnya, Jangan Dikasih Kesempatan

        Menurutnya, eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu bukan bagian dari simbol perubahan. Dengan jabatannya sebagai Menko Polhukam, kata dia, Mahfud justru bagian dari rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini. Ditambah lagi, Mahfud bukan kader partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk persatuan.

        "Kriteria cawapres di piagam koalisi sudah sangat jelas. Partai Demokrat telah memberi mandat kepada capres untuk memilih calon pasangannya. Clear and clean di situ," tekannya.

        Hingga saat ini, Demokrat masih menawarkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies Baswedan dalam kancah Pilpres mendatang.

        "Pertama beliau memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi perubahan," beber anggota Komisi V DPR itu.

        Baca Juga: Heru Budi Hilangkan Pedestrian dan Jalur Sepeda di Jakarta, Warganet Rindu Sosok Anies Baswedan, Simak!

        Sebelumnya, nama Mahfud masuk dalam kategori survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hasilnya, mayoritas masyarakat lebih percaya dengan pemaparan Mahfud dibanding DPR.

        Hal itu tercermin saat Mahfud rapat dengan DPR yang membahas transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang menyeret Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

        Baca Juga: Diam-diam Lakukan Pertemuan dengan Gus Baha, Anies Baswedan Diajak Keliling Rumah Peninggalan Leluhur

        Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan mayoritas publik lebih percaya ke Mahfud. Djayadi menyebut survei menunjukkan publik lebih cocok dengan sikap Mahfud terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kemenkeu.

        Baca Juga: SMRC: Ganjar Pranowo Menguat, Prabowo Subianto Melemah, Anies Baswedan Stagnan!

        "Mayoritas menyatakan lebih banyak percaya pada Mahfud 63,3 persen. Publik lebih cocok dengan sikap posisi Mahfud dalam hal ini soal aliran dana tidak wajar Rp 300 triliun di Kemenkeu," ungkap Djayadi saat merilis hasil survei Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini, Minggu (9/4).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: