Teknologi Kereta Cepat Bakal Punah 10 Tahun Kedepan, Rocky Gerung: Ngapain Sampai Mau Gadaikan APBN Segala?
Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyatakan bahwa teknologi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mungkin hanya akan bertahan 10-12 tahun kedepan.
Sedangkan kata dia, utang yang Indonesia ambil dari China bisa lebih panjang dan lebih besar bunganya. Bahkan kemungkinan besar APBN Indonesia juga digadaikan untuk menutup utang.
“Kita berhutang pada China dan kita tahu bahwa hutang itu akhirnya dibebankan pada APBN dan Cina paksa itu supaya ditaruh di APBN itu (sebagai jaminan),” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Senin (17/04/23).
Baca Juga: APBN Dibayangi Utang Kereta Cepat Lagi, China Sukses Hipnotis Jokowi: Efek Program Grasa-grusu!
“Satu poin yang akhirnya rakyat tahu. Kemudian yang kedua dalam perbandingan dengan kebutuhan atau fungsi dari kereta cepat itu akhirnya rakyat tahu ngapain bikin jalan kereta hanya 150 KM yang dananya bisa dipakai untuk jalan tol sepanjang 1000 km di Sumatera?” tambahnya.
“Kan jadi orang Sumatera bahkan menganggap bahwa ya ini memang ditipu dong hak kita untuk dapat jalan yang layak,” ungkapnya.
Proyek kereta cepat ini tak lain kata Rocky adalah ambisi untuk memperlihatkan bahwa pemerintah Presiden Jokowi punya teknologi tinggi yaitu kereta cepat Jakarta-Bandung
“Yang gak ada gunanya buat rakyat dan yang pasti dalam 10-12 tahun kedepan itu udah punah teknologi (kereta cepat) itu kan, berganti dengan teknologi yang lain,” jelasnya.
Baca Juga: Kena Batunya, Menteri Segala Urusan itu Tak Mampu Turunkan Bunga Pinjaman Kereta Cepat
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui, China masih menetapkan suku bunga pinjaman sebesar 3,4% untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Meskipun Luhut mencoba bernegosiasi agar China menurunkan suku bunga menjadi 2%, namun usahanya tersebut nihil.
Baca Juga: Kena Batunya, Menteri Segala Urusan itu Tak Mampu Turunkan Bunga Pinjaman Kereta Cepat
Luhut menyatakan bahwa meskipun suku bunga 3,4% tersebut lebih tinggi dari yang diinginkan yaitu 2%, namun itu masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang rata-rata mematok suku bunga sebesar 6%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: