Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Khartoum di tengah konflik bersenjata yang tengah terjadi di Sudan tidaklah mudah. Pasalnya, proses evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih berlangsung.
"Setiap evakuasi pasti tidak mudah dan memerlukan perencanaan yang sangat matang. Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama," kata Menlu dalma keterangannya, Senin (24/4/2023).
Dia menyatakan, dirinya terus melakukan pantauan setiap jam dalam pada proses evakuasi. "Saya terus mengikuti jam-per-jam proses evakuasi. Saya juga terus melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden. Komunikasi terus dilakukan baik di Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan bagi WNI," ucapnya.
Baca Juga: Konflik Militer di Sudan Ancam Keselamatan, Menlu Retno: WNI Harap Tenang, Usaha Kami Akan Maksimal
komunikasi juga dilakukan oleh Wapri Indonesia di New York untuk terus melakukan koordinasi dengan tim Sekjen PBB dan dan UN OCHA karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staff PBB yang bekerja di Sudan. Serta Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen di Jeddah juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik.
"Tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah," jelasnya.
Dia menegaskan, pagi tadi tim evakuasi telah berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) yang terdiri dari Tim Pengamanan TNI, Tim kesehatan dari Puskes TNI dan personil Kemlu.
"Pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa WNI keluar dari wilayah konflik dengan selamat," tegasnya.
Sebelumnya, sebanyak 538 Warga Negara Indonesia (WNI) telah di evakuasi dari Khartoum di tengah konflik bersenjata yang tengah terjadi di sudan.
Baca Juga: Konflik di Sudan Berkecamuk, MPR Minta Pemerintah Selamatkan WNI yang Terjebak Perang
"Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut," kata Menlu dalam keteranganya.
Dia mengatakan, para WNI telah di tiba pada pukul 01.00 dini hari WS atau pukul 06.00 pagi tadi yang terdiri dari perempuan 273, laki-laki 240, dan balita 25 orang menggunakan delapan bis dan satu mini bus KBRI.
"Evakuasi tahap pertama ini berangkat dari Khartoum pada Minggu tanggal 23 April pukul 08.00 WS (13.00 WIB). Waktu tempuh perjalanan darat Khartoum - Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam atau sekitar 830 KM melalui kota Atbara, Damir, Mismar dan Kota Sawakin," ujar Menlu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: