Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tradisi Bedug dan Sungkeman Meriahkan Lebaran di Wisma Indonesia Havana

        Tradisi Bedug dan Sungkeman Meriahkan Lebaran di Wisma Indonesia Havana Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perayaan Idulfitri di Wisma Indonesia Kuba tahun ini dimeriahkan dengan tampilan bedug dan tradisi sungkeman yang digelar di Wisma Indonesia dihadiri para WNI dan diplomat asing. Dikutip dari website kemlu.go.id, Idulfitri di Kuba jatuh pada hari Jumat lalu bertepatan dengan peringatan hari Kartini.

        Seluruh staf KBRI Havana dan para WNI melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Abdallah, satu-satunya masjid yang ada di Havana. Sebelumnya, pada tahun 2015, pemerintah Kuba memberikan bangunan museum mobil tua untuk digunakan sebagai masjid, satu-satunya tempat salat berjamaah di jantung ibu kota negara Kuba.

        "Idulfitri tahun ini terasa lebih meriah dibandingkan Idulfitri tahun sebelumnya karena hampir 800 umat Muslim di Havana, terutama mahasiswa yang berasal dari Afrika Barat dan Timur Tengah, datang untuk melakukan salat Idulfitri," ucap Dubes RI, Nana Yuliana.

        Baca Juga: 6 Awak Kapal WNI Hilang di Jepang Tak Kunjung Beri Sinyal, Kemenlu: Pencarian Terus Berlanjut

        Nana mengatakan, KBRI Havana menggelar halalbihalal di Wisma Indonesia yang tak hanya dihadiri oleh Warga Negara Indonesia (WNI), tetapi juga dihadiri diplomat dari negara-negara sahabat, seperti Malaysia, Belanda, Republik Dominikana, Haiti, Laos, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Timor Leste yang menjadi mitra diplomasi Indonesia di Havana.
        "Menceritakan tentang tradisi perayaan Idulfitri di Indonesia, seperti pulang kampung dan takbiran diiringi pukulan bedug serta acara sungkeman yang diperagakan pada saat halalbihalal tersebut. Acara ini dimanfaatkan oleh KBRI untuk mempromosikan budaya Indonesia sekaligus kuliner khas lebaran kepada warga asing," katanya yang dikutip dari website Kemlu, Selasa (25/4/2023).
        Dia menveritakan, suasana akrab terasa lebih hangat dengan suguhan menu khas lebaran yang disajikan oleh Wisma Indonesia, yakni ketupat, opor ayam, sambal goreng kentang, dan kerupuk ditambah nasi kebuli ala Havana. Halalbihalal di Havana tahun ini serasa mampu mengobati kerinduan akan tanah air, kata Natasha, salah seorang WNI di Havana.
        Selain itu, Dubes Kamboja dan Dubes Myanmar juga bermain gitar mengiringi vokalis WNI, Wanry Abang, menambah keseruan perayaan halal bihalal kali ini. Suara obrolan akrab dan tawa hangat terdengar dari berbagai sudut di Wisma Indonesia sambil menikmati hidangan di tengah cuaca hangat Havana.
        Sebagai informasi, Islam ada di Kuba sejak era kolonialisasi Spanyol pada abad ke-15. Banyak umat Islam dari Afrika Barat yang dibawa Spanyol untuk bekerja di perkebunan gula di Kuba saat itu. Menurut Sr. Jorge Ella Gil Viant, masyarakat Kuba yang aktif dalam dialog antar agama di negeri sosialis-komunis ini ada sekitar 6000 dari 11,3 juta total penduduk di Kuba.
        Mahasiswa Muslim dari Afrika, Sahara Barat, Yaman, Palestina, dan negara-negara Arab lainnya yang belajar ilmu kedokteran di Kuba membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Muslim terutama pada tahun 1990-an.
        "Walaupun Kuba merupakan negara sosialis komunis namun konstitusi Kuba memberikan kebebasan dan menjamin warganya untuk memeluk agama masing-masing. Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez Parilla, turut memberikan ucapan selamat merayakan Idulfitri kepada seluruh umat Islam di Kuba," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: