Elektabilitas Airlangga Hartarto menempati posisi teratas dalam survei terbaru bakal calon presiden (capres) yang dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI).
Yang mengejutkan Ketua Umum Partai Golkar ini mengungguli tiga capres yang berpotensi maju pada Pilpres 2024. LKPI kembali melakukan survei terkait dinamika politik menuju Pilpres 2024 pada periode 6-18 April 2023.
Hasil survei LKPI menunjukkan, masyarakat menginginkan calon pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan melakukan transformasi di bidang ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini menjadi tantangan terbesar Indonesia di tengah gempuran teknologi dan globalisasi.
"Untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, adalah mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat," ujar Direktur Eksekutif LKPI Heru Suyatno dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).
Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telepon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional, dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih. Sampel hasil survei selanjutnya divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler dengan menggunakan Aplikasi HLR Lookup dan Lacak dengan Lihat Kode Area Operator. Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil Sensus BPS 2020.
Sementara itu, sampel hasil survei selanjutnya divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler dengan menggunakan Aplikasi HLR Lookup dan Lacak dengan Lihat Kode Area Operator. Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil Sensus BPS 2020. Demografi tersebut meliputi provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan agama.
Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa, sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional terhadap populasi. Hasil survei terkait tokoh bakal capres yang diinginkan responden, mayoritas didasarkan memiliki pengalaman di pemerintahan dan track record yang bersih (88,7%). Kemudian, didasarkan kemampuan dan prestasi saat menjabat di pemerintahan (80,3%), didasarkan pada pengalaman di legislatif (64,9%), serta didasarkan pada pengalaman berorganisasi dan memimpin organisasi politik (59,6%).
Penilaian masyarakat terhadap tokoh bakal caprese yang Mengacu pada empat ukuran perilaku spesifik dan aspek kepemimpinan transformasional untuk tokoh yang dipilih masyarakat (responden) sebagai pemimpin yang berkaitan dengan hal tersebut dengan simulasi nama-nama tokoh yang disodorkan, maka tokoh yang paling banyak dipilih adalah Airlangga Hartarto sebanyak 28,3%. Disusul Prabowo Subianto (17,3%), Ganjar Pranowo (11,7%), dan Anies Baswedan (8,4%).
Demikian juga t tokoh bakal capres 2024 didasarkan pada faktor pengalaman, kemampuan dan prestasi, dengan simulasi nama-nama tokoh yang disodorkan, Airlangga Hartarto kembali unggul dengan 29,20% suara. Disusul Prabowo Subianto 23,30%, Ganjar Pranowo 18,40%, dan Anies Baswedan 10,60%.
Berikut Hasil Survei
Pilihan Bakal Capres dengan simulasi pertanyaan door stop kepada responden, jika Pilpres digelar hari ini siapa tokoh yang dipilih; Airlangga Hartarto (18,3%), Prabowo Subianto (17,3%), Ganjar Pranowo (11,7%), Anies Baswedan (8,4%), Puan Maharani (5,7%), Muldoko (4,4%), Gatot Nurmantyo (4,2%), Erick Thohir (3,2%), Sandiaga Uno (2,9%), Ridwan Kamil (2,9%), Khofifah Indar Parawansa (2,8%), Agus Harimurti (2,7%), Muhaimin Iskandar (2,7%), Tidak Memilih (5,1%).
Untuk tingkat elektabilitas tokoh bakal Capres Mengunakan Kuisioner dengan simulasi nama nama bakal capres hasilnya; Airlangga Hartarto (22,8%), Prabowo Subianto (21,7%), Ganjar Pranowo (20,8%), Anies Baswedan (9,4%), Andika Perkasa (7,1%), Puan Maharani (5,9%), Sandiaga Uno (3,3%).
Hasil survei menunjukan jika pemilu digelar hari ini maka Partai Golkar dipilih sebanyak 18,8%, Gerindra (14,4%), PDIP (14,1%0, Demokrat (11,6%0, PKS (6,1%0, Nasdem (5,2%0, PKB (5,1%), Perindo (4,2%0, PAN (2,8%0, PPP (2,3%), dan gabungan Parpol lain (3,1%), dan tidak memilih sebanyak (12,3%).
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pemerintah dalam menangani masalah harga harga sembako selama bulan Ramadhan sebanyak 84,3% puas karena harga sembako sesuai dengan daya beli masyarakat, sebanyak 83,7% masyarakat pun puas dengan pembagian bansos bagi masyarakat kurang mampu dibulan ramadhan yang dimotori oleh menko perekonomian, Begitu juga sebanyak 78,8% publik puas masalah THR yang tepat waktu yang di himbau oleh pemerintah
Menanggapi hasil survei LKPI, Pengamat Politik dan juga dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta, Ludiro Madu mengatakan unggulnya Airlangga Hartarto dalam survei LKPI karena masyarakat melihat bahwa Airlangga Hartarto mampu sebagai Nahkoda untuk memimpin ekonomi Indonesia.
"Airlangga Hartarto dipilih masyarakat karena mampu menjadi Nahkhoda untuk urus ekonomi Indonesia," kata Ludiro kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Ludiro menyebutkan, pengalaman Airlangga Hartarto sebagai menkoperekonomian saat ini telah menjadi modal Airlangga mimpin bangsa Indonesia karena masyarakat Indonesia butuh sosok seperti Airlangga yang paham untuk membangun ekonomi. Pilihan masyarakat terhadap Airlangga Hartarto karena ketua Umum Golkar itu mampu meningkatkan ekonomi di Indonesia.
Selain itu daerah juga sangat membutuhkan sosok seperti Airlangga yang mampu membangun ekonomi baik di Pusat dan daerah. Airlangga juga lebih fokus urus ekonomi ketimbang kepentingan politik lainnya. Karena dia bekerja untuk masyarakat.
Namun saat ditanya soal kepuasan masyarakat terhadap penegak hukum, masyarakat saat ini telah menyakini bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi penegakan hukum berjalan seperti polri yang telah bekerja keras dalam penanganan hukum tanpa pandang bulu.
Selain itu, tinggi elektabilitas Airlangga menurut LKPI juga disebabkan oleh faktor kebosanan publik terhadap ketiga tokoh bakal capres ( Ganjar, Anies, Prabowo) yang miskin dengan prestasi tetapi di medsos terlihat menjadi megalomania dan bikin gaduh saja, sehingga Airlangga jadi calon alternatif pilih publik untuk presiden RI ke-8.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: