Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Jamuan Koalisi, Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Coba Dilahirkan Jokowi

        Lewat Jamuan Koalisi, Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Coba Dilahirkan Jokowi Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Malam ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan menjamu seluruh ketua umum partai politik koalisi pemerintah di bawah kepemimpinannya. Adapun beberapa koalisi dalam pemerintahan Jokowi diantaranya; Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan NasDem.

        Ketua Dewan Pertimbangan PPP, Romahurmuziy alias Rommy, mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka halal bihalal. Kendati demikian, pertemuan tersebut dikabarkan akan digelar tanpa Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

        Baca Juga: Mengaku Suka Film Porno, Kursi Jokowi Malah Digadang-gadang untuk Ganjar Pranowo: Tuhan, Ampunilah Bangsa Ini!

        "Selain Halal bi Halal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh Ketum-ketum Parpol pendukung pemerintah minus Nasdem," kata Rommy saat dihubungi Warta Ekonomi, Jakarta, Selasa (2/5/23).

        Meski menyebut pertemuannya tidak dihadiri Surya Paloh, Rommy tidak menjelaskan lebih jauh alasan kealpaan Partai NasDem di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/23) malam nanti.

        Rommy menyebut, pertemuan seluruh ketua umum partai koalisi pemerintah berpotensi mewujudkan Koalisi Besar. Adapun formasi pasangan capres-cawapresnya adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

        "Berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai Capres-Cawapres," kata Rommy.

        Dugaannya dinilai kuat. Pasalnya, berdasarkan kenyataan pada beberapa hasil survei, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tinggi.

        "Partai pemenang Pemilu 2019 (PDIP), lebih tepat sebagai pengaju Capres, sementara partai politik pemenang selanjutnya (Gerindra) sebagai pengaju Cawapres. Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi Cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi Capres," papar Rommy.

        Dia mengatakan, seandainya Koalisi Besar tidak terwujud malam nanti, pertemuan tersebut akan masuk pada tahap finalisasi distribusi kekuasaan dengan partai politik koalisi pemerintah. 

        Dalam hal ini, kata Rommy, menunggu sikap Partai Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN yang belum memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagaimana PPP dan PDIP.

        "Pertemuan nanti malam bisa jadi akan mem-finalisasi distribution of power dari 6 parpol pendukung pemerintah; di mana PDIP-PPP telah menentukan sikap finalnya, sementara yang 4 parpol yakni Partai Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN belum menentukan sikap finalnya," tegas Rommy.

        Dia menilai, pendistribusian itu penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo. Khususnya, kata Rommy, mega-mega proyek infrastruktur seperti Ibu Kota Nusantara,, jalan tol, bendungan, dan bandara.

        Baca Juga: Prabowo Subianto Beri Sinyal Kuat untuk Nyapres, Konsolidasi Gerindra Semakin Solid?

        "Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan, bahwa Presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan dimotori oleh anggota Parpol pendukung pemerintahan saat ini," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: