Megawati Disebut Cari Cawapres dari NU, Ganjar Pranowo: Saya Belum Dengar Spesifik Soal Itu
Usai diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, pada Jumat (21/4/2023) lalu, Ganjar Pranowo sampai sekarang belum menentukan siapa tokoh yang akan dipasangkan dengannya sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dalam ajang Pilpres 2024.
Banyak pengamat yang menduga bahwa Ganjar Pranowo akan disandingkan dengan tokoh religius dari Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini juga diperkuat dengan kabar burung yang mengatakan bahwa Megawati cenderung memiliki preferensi untuk memilih Cawapres dari NU untuk Ganjar.
Sementara itu, kunjungan Ganjar Pranowo ke tokoh NU dalam beberapa hari terakhir semakin menguatkan sinyal tersebut. Pada Rabu, (3/5/2023), ia mengunjungi kiai karimastik, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di kompleks Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang.
Baca Juga: Lihat Ganjar Enggak Disorot Bawaslu, NasDem Menjadi Yakin Habis: Mereka Hanya Keras ke Anies
Saat ditanya tentang seberapa signifikan suara NU dalam pemilihan di tahun depan, ia enggan menjawab secara gamblang mengenai hal tersebut.
“Semua komponen suara masyarakat hari ini penting untuk elektoral, jadi kita mesti menghormat, mesti bekerja sama, agar semua kekuatan dapat terjalin. Namun elektoral tidaklah cukup untuk menjadi pertimbangan. Ada pertimbangan visi bersama, program bersama, sehingga Ibu Ketua Umum (Megawati) menerima PPP,” kata Ganjar Pranowo, dikutip dari kanal Youtube CNN Indonesia pada Jumat (5/5/2023).
Dikutip dari berbagai sumber media massa, nama tokoh NU yang kemungkinan besar akan menjadi Cawapres Ganjar Pranowo adalah KH Said Aqil Siradj, Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, hingga Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, ia mengaku belum menerima secara spesifik informasi tersebut dari PDIP atau bahkan PPP.
“Belum, saya belum mendengar spesifik soal itu. Yang saya dengar adalah baru kerja sama antarpartai-partai. Bahkan dalam diskusi itu, mungkin akan di-capture apakah antarrepresentasi tokoh yang ada dari partai atau kemungkinan dari tokoh-tokoh yang ada di luar partai, yang sudah disepakati secara bersama-sama,” jelas Ganjar.
Lebih lanjut, ia menjawab kemungkinannya untuk berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Baginya, penutupan pendaftaran calon wakil presiden terbilang masih cukup lama sehingga tidak menutup kemungkinan ada tokoh baru atau partai-partai lain yang akan berkoalisi.
“Kalau orang menganalisis itu, sah-sah saja. Dan saya kira Pak Prabowo bagian dari representasi kelompok partai. Maka ketika negosiasi, obrolan, pertemuan, atau kerja sama dengan partai dilakukan, bukan tidak mungkin tokoh-tokohnya akan muncul dan dibahas,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti