Sibuk Pencitraan Guna Menjadi Penerusnya Jokowi, Ganjar Pranowo Dikuliti: Mundur Aja Sebagai Gubernur, Pak!
Elite PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mendapatkan kritikan pedas dari masyarakat. Hal tersebut menyusul sejumlah manuver safarinya jelang Pilpres 2024.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kunjungannya ke rumah kelahiran Bung Karno di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu diunggahnya di media sosial.
Baca Juga: Diperantarai Ulama, Identitas Asli Ganjar Pranowo Akhirnya Terungkap Juga: Gus, Saya Dulu Namanya...
"Menjalani persalinan menjelang matahari terbit pada 6 Juni 1901, Sang Ibu memiliki keyakinan kelak jabang bayi bakal memiliki sinar gemilang," tulis Ganjar dikutip pada Senin (8/5/2023).
Melalui unggahannya, Ganjar mengenang sosok Presiden pertama RI, Soekarno yang lahir dengan nama Kusno kemudian diubah menjadi Soekarno.
Sosok bacapres dari PDIP ini juga mengenang saat Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
"Dan rumah inilah yang menjadi saksi lahirnya Sang Putra Fajar. Kamu bisa ke sini menyimak masa lalu lewat beberapa kisah dan gambar yang dipamerkan. Di Paneleh Surabaya," pungkas Ganjar.
Sontak, warganet pun memenuhi kolom komentar unggahan Ganjar tersebut. Tak sedikit pula warganet yang mengkritik kegiatan Ganjar yang sarat dengan safari politik itu. "Hanya petugas partai," ujar warganet.
"Bpk ini bener gatau diri sekali, Jawa Tengah kau bikin sengsara, banyak ketidaksejahteraan di Jawa Tengah sekarang kau sibuk berkampanye ke Surabaya, kau ini kan masih gubernur nya Jateng, kalo merasa ga becus mundur saja pak dari gubernur," kritik warganet.
"Yg paling layak jadi presiden dari semua capres yaa pak ganjar," komentar warganet. "Sibuk memoles diri kebelet jadi presiden, padahal masih aktif sbg Gub. Huffft," imbuh warganet lain.
"Banyak warganya yang buta huruf, jd wajar aja provinsi yg di pimpinnya banyak warga yg miskin....itulah rekam jejak sang gubernur," ujar salah satu warganet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar