Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengembangan SDM Jadi Tantangan Terbesar Industri Transisi Energi di Indonesia

        Pengembangan SDM Jadi Tantangan Terbesar Industri Transisi Energi di Indonesia Kredit Foto: Instagram/Pandu Sjahrir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Pandu Sjahrir menyebut, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan terbesar dalam pengembangan industri transisi energi di Indonesia. 

        Menurutnya, meskipun pemerintah telah mengambil langkah yang baik untuk mempercepat pengembangan industri transisi energi, tantangan terbesar tetap berada pada pengembangan SDM yang berkualitas dalam waktu 10 tahun ke depan.

        "Industri ini masih menghadapi banyak tantangan. Namun, menurut saya, PR terbesar industri transisi energi adalah mengembangkan talenta-talenta berkualitas dalam 10 tahun ke depan. Jika tidak, kita mungkin harus mengimpor talenta dari luar negeri untuk menggarap potensi besar ini," ujar Pandu dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (9/5/2023).

        Baca Juga: Berikut Beberapa Aspek Krusial yang Perlu Indonesia Siapkan untuk Lakukan Transisi Energi

        Pandu mengatakan untuk mengatasi tantangan ini, ia berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangkan SDM yang berkualitas.

        Menurutnya, dalam 10 tahun ke depan, semua pihak harus memikirkan bagaimana mengembangkan SDM dalam menghadapi tantangan dan perubahan teknologi, khususnya di industri yang baru muncul seperti pengolahan baterai dan daur ulang (recycling). 

        Pandu menekankan, teknologi berkembang dengan sangat cepat dan SDM harus mampu berinovasi dan beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi perubahan tersebut.

        "Krisis terbesar kita dalam pengembangan industri transisi energi adalah masalah SDM. Karena itu, saya melihat bagaimana bisa bekerja sama dengan ITB dan berinvestasi di sisi riset, karena itu yang perlu kita dalami. Karena industri ini masih kecil, hanya 0,2%, tapi pemerintah ingin meningkatkannya hingga 30-50% dan itu bagus," ujarnya.

        Pandu menegaskan bahwa jika tidak fokus pada pengembangan SDM, maka besar kemungkinan industri di Indonesia harus mengimpor SDM dari luar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: