Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapal Perang Pakistan Made in China, Berjaga-jaga dari Siapa?

        Kapal Perang Pakistan Made in China, Berjaga-jaga dari Siapa? Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Media China melaporkan bahwa Beijing mengirimkan dua kapal fregat ke Pakistan untuk menyelesaikan kesepakatan empat kapal perang tahun 2018. Kerja sama antara dua negara di salah satu kawasan geopolitik paling rumit di dunia itu semakin mendalam.

        Pada Kamis (11/5/2023), surat kabar yang didukung pemerintah China, Global Times melaporkan dua kapal fregat jenis 054A akan digunakan untuk mengamankan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC). CPEC merupakan proyek infrastruktur ambisius, yang menghubungkan Xinjiang di China barat dengan Pakistan.

        Baca Juga: Selat Taiwan Dikejutkan dengan Kapal Perang Amerika, China Seketika Murka

        Proyek itu bertujuan untuk membuka jalur alternatif pengiriman komoditas, termasuk gas, pada masa depan. CPEC bagian dari jaringan Pelabuhan Gwadar, Pakistan yang berlokasi di perairan Laut Arab yang strategis.

        China dan Pakistan mempererat hubungan ekonomi dan militernya di tengah perubahan geopolitik. Pakistan meningkatkan belanja militer ke China. Dua negara bertetangga itu juga menggelar pelatihan gabungan untuk mengamankan aset-aset dan rute perdagangannya.

        Bagi China, Pakistan dan akses ke Laut Arab sangat penting bila ada blokade di Selat Malaka. Pada Maret tahun lalu China mengirimkan gelombang pertama enam pesawat tempur J-10 ke Pakistan. Islamabad juga memesan delapan kapal selam Kelas Hangor dari China, yang diperkirakan tiba sebelum 2028.

        Pada awal pekan ini, Menteri Pertahanan China memberi tahu komandan Angkatan Laut Pakistan kedua negara harus "memperluas kerja sama di bidang baru", termasuk antara angkatan laut untuk meningkatkan kapabilitas menjaga keamanan kawasan.

        "Menurut saya, prospek kerja sama antara dua belah pihak, semakin kuat," kata pengamat militer China Song Zhongping di Phoenix TV.

        Sementara hubungan China dengan India, negara tetangga yang memiliki sejumlah perselisihan dengan Pakistan, semakin memburuk beberapa tahun terakhir. Keputusan Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya di Afghanistan memicu ketidakpastian di kawasan, mendorong China dan Pakistan memperkuat persekutuan.

        "Menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Selatan sesuai dengan kepentingan aktual dua negara," kata Song.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: