Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Ungkap Peran Penting Sektor Pertanian: Penyumbang Besar PDB Nasional!

        Jokowi Ungkap Peran Penting Sektor Pertanian: Penyumbang Besar PDB Nasional! Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, kata dia, sektor pertanian memiliki peran yang strategis karena berhasil menyumbang 11,8 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

        Hal tersebut dia ungkap dalam acara sensus pertanian tahun 2023 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/5/2023). Jokowi mengungkap, sektor pertanian mampu menyerap 40 juta orang yang saat ini telah terserap sebanyak 29 persen.

        Baca Juga: Di Depan Jokowi, Kepala BPS: Menuju Satu Data, Sensus Pertanian Dimulai 1 Juni

        "Data yang ada di saya (pertanian) menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita. Besar sekali. Apalagi kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depanya dan ini juga menyediakan lapangan kerja 40 juta orang. Sektor ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja yang ada," kata Jokowi dalam keterangannya.

        Kendati demikian, Jokowi mengingatkan adanya kemungkinan krisis pangan yang besar akibat cuaca ekstrem dan perang di Eropa yang terus bergejolak. Sebab adanya insiden tersebut, Jokowi menyebut sebanyak 345 juta orang di dunia terancam kelaparan.

        "Hati-hati di sektor ini sekarang sangat rawan dan kita tahu krisis pangan di mana-mana. Jadi sekali lagi saya mendukung sensus pertanian tahun 2023 ini dan saya minta seluruh pelaku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini," katanya.

        Lebih lanjut, Jokowi meminta pelaksanaan sensus bisa rutin digelar per 5 tahun sekali untuk menghasilkan data yang akurat dan berkualitas. Menurutnya, data merupakan modal bagi sebuah keputusan dan kebijakan yang diambil pemerintah nantinya.

        "Menurut saya juga kelamaan udah berjalan berubah 10 tahun, mestinya ini setiap 5 tahun. Kan biayanya juga tidak banyak mungkin sekitar Rp3 triliunan," tandasnya.

        Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian indonesia, di mana saat Covid-19 dan ekonomi Indonesia terkontraksi -2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan tahun 2021 tumbuh 1,87 persen.

        Kemudian pada tahun 2022 tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen. Di sisi lain, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga menegaskan pelaksanan sensus pertanian memiliki peran penting sebelum menetapkan kebijakan. Salah satunya, kata dia, mengenai pupuk subsidi yang mesti tersedia sebanyak 24 juta ton.

        "Namun, kemampuan uang negara hanya 8 juta ton dan memang kita ini memiliki keterbatasan. Karena itu, kita perlu mendorong masyarakat untuk by name by adress. Sekarang itu insyaallah kita sudah menggunakan geometrik," kata SYL.

        "Oleh karena itu, dari pusat menyalurkan ke provinsi, provinsi ke kabupaten, dan kabupaten ke petani. Semua bisa kita awasi dengan baik. Perlu diketahui, pupuk itu tidak hanya bersoal di Indonesia saja, tapi juga seluruh dunia. Nah selama ini kita terlalu manja dengan pupuk kimia, kenapa kita tida buat pupuk organik?" tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: