Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKB Papua Terus Berulah, Wapres: Tingkatkan Perlindungan Kedaulatan NKRI

        KKB Papua Terus Berulah, Wapres: Tingkatkan Perlindungan Kedaulatan NKRI Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah akan meningkatkan pengamanan di Papua dalam rangka perlindungan terhadap rakyat Papua dan kedaulatan NKRI terhadap Kelompok Separatis Teroris (KST). Hal ini merupakan bentuk antisipasi dan jangka panjang yang dilakukan pemerintah untuk rakyat Papua.

        "Jadi, untuk 6 Kabupaten ini mungkin kita adakan semacam upaya perlindungan melalui operasi2 yang lebih menjamin, itu strateginya. Itu lebih pada antisipasi ke depan," kata Wapres dalam keterangannya usai. menghadiri penutupan MUSRENBANGNAS 2023 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050 di JCC, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

        Baca Juga: Panglima TNI Ungkap 4 Pekerja BTS Bukan Disandera KKB: Tapi Masyarakat yang Menuntut Utang Dibayar

        Wapres menjelaskan peningkatan pengamanan di lakukan di enam kabupaten yang dinilai rawan. Dalam hal ini tiga kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yaitu Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Pegunungan Bintang (di batas RI-PNG).

        Serta Provinsi Papua Tengah yaitu, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Intan Jaya.

        "Klasifikasi rawan ini membutuhkan penanganan yang berbeda dengan daerah lain yang aman dan kondusif," ujarnya.

        Wapres pun menegaskan, selain enam kabupaten yang tergolong rawan, dalam hal ini pemerintah tetap menggunakan pendekatan kesejahteraan serta penegakan keamanan seperti biasanya.

        Baca Juga: Beri Penjelasan Soal Heboh 'Dukung Anies Baswedan Dapat Pahala', Musni Umar: Saya Yakin, Anies...

        "Untuk di daerah-daerah yang lain yang normal pendekatan kita kesejahteraan dan penegakkan keamanan seperti biasa," ujar Wapres.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: