Saat ini serangan siber terutama pencurian data pribadi masih menjadi ancaman. Perbaikan instrumen hukum berupa pengesahan uu no 27 th 2022 tentang perlindungan data pribadi ternyata belum efektif membendung kebocoran data.
Terkait cara melindungi kebocoran data, Bruce Hanadi Chief Information Security Officer (CISO) Security and Connectivity (SNC.id) menyatakan bisa dilakukan oleh pengguna internet.
Namun sayangnya hingga saat ini, perhatian masyatrakat terkait kesadaran menjaga diri dari serangan siber, masih seputar penggunaan teknologi. Padahal teknologi adalah instrumen terakhir.
Oleh karena itu, ia menilai pengguna internet masih perlu mendapatkan edukasi terkait menjaga keamanan dan proteksi dari serangan digital. Mengingat, para pelaku dunia maya hingga saat ini belum memandang penting menjaga data diri dari serangan dunia maya.
Ia menyontohkan, masih banyak masyarakat yang terus menyalakan mode on wifi di mana saja. Padahal menurutnya, itu sangat berbahaya.
"Dengan mode on wifi, gadget seseorang akan dengan mudah menangkap sinyal kuat di tempat tersebut. Sehingga si pemilik sinyal atau hacker dapat dengan mudah mengambil data-data penting di gadget," ucapnya dalam podcast yang bertema Dampak Digitalisasi dalam Perekonomian dan Pertahanan Negara.
Dalam podcast yang diselenggarakan di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Selasa, 17 April 2023, dihadiri oleh Bruce Hanadi, Chief Information Security Officer (CISO) Security and Connectivity (SNC.id), Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto dan Ketua Umum PERPI Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia Rhesa Yogaswara yang dipandu Vika Indriyasari.
Terkait kesadaran masyarakat terhadap cyber security, ia menilai masih belum maksimal. Bahkan ketika bicara pilar cyber security yang diperhatikan hanya seputar teknologi. Padahal pada pilar cyber security, teknologi berada di posisi ketiga setelah people dan process.
"Saat ini kalau bicara pilar cyber security, pilar pertama adalah people, process dan teknologi. Tapi saat ini yang terjadi orang atau pelaku usaha kesadarannya baru pada teknologi saja, “ katanya.
Sehingga ucap Bruce, ketika bicara cyber security, seseorang hanya membeli alat-alat cyber security dipasang lalu selesai. Ia lupa dengan dua pilar di atasnya yaitu people dan process. Dalam piramida pilar cyber security, people dan process menempati posisi atas.
People menempati posisi teratas bukan tanpa alasan. People ungkap dia menyangkut mindset orang, mengenai teknologi, culture dan kesadaran kita menjaga aspek-aspek siber teknologi di sisi kita sendiri.
"Itu perlu digalakkan dan diedukasi lagi pada masyarakat Indonesia. Bahwa people itu nomor satu," ucapnya.
Terkait dengan pengamanan data perusahaan, SNC menyediakan jasa yang dapat mendukung hal tersebut yaitu security service dan managed service, yang akan menjaga keamanan data perusahaan dan sekaligus melindungi data dari peretas illegal.
Pengawalan dalam menjaga data dari serangan cyber juga tengah digalakkan oleh Lemhanas. Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto menyatakan pihaknya tengah merancang strategi keamanan siber nasional Indonesia.
"Indonesia sedang melakukan transisi dari sistem analog ke sistem digital. Sedang kita siapkan dari people, process dan teknologi. Karena bukan semata-mata teknologi tetapi ada aspek lainnya. Kita bangun rumah digital Indonesia, “ucapnya.
Terkait pentingnya menjaga data dari serangan dunia maya, Rhesa Yogaswara Ketua Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi) menyatakan sangat penting. Menurutnya kepemilikan data dapat berdampak positif bagi perekonomian, tetapi di sisi lain data yang terkumpul, digunakan orang orang yang salah maka sangat berbahaya.
"Pengelolaan big data dalam sektor industri menjadi konsen bagi kita semua,” katanya.
Ia berpesan kesadaran pelaku usaha untuk menjaga data harus ada.
"Pelaku usaha harus memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan dari sisi infrastruktur dari sisi kebijakan hingga pada tingkat peraturan, “ pesannya.
Salah satu vendor terkemuka bidang keamanan siber adalah Security and Connectivity (SNC) sendiri merupakan vendor terkemuka bidang keamanan siber.
SNC telah berpengalaman dalam bidang Cyberspace Security, yang telah mahir menjalankan upaya untuk menjaga ketersediaan, kerahasiaan, dan integritas dunia maya itu sendiri, menurut standar ISO (International Organization for Standardization).
SNC tersedia sebagai solusi pengelolaan, pengoperasian, pemantauan, dan pemeliharaan Ekosistem yang lengkap untuk sistem TIK perusahaan pelanggan, khususnya dalam hubungan antara konektivitas dan keamanan siber itu sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: