Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adu Mulut Rusia dan Amerika di PBB Sengit! Pembahasannya Luar Biasa Penting

        Adu Mulut Rusia dan Amerika di PBB Sengit! Pembahasannya Luar Biasa Penting Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
        Warta Ekonomi, Jenewa -

        Rusia dan Amerika Serikat saling bertukar pendapat di PBB pada Kamis (18/5/2023) mengenai mempersenjatai Ukraina, dengan Moskow menyalahkan Barat karena menggunakan negara Eropa Timur ini sebagai "tempat uji coba" untuk senjata mereka. 

        Berbicara di Dewan Keamanan PBB, utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan bahwa Ukraina diseret ke dalam konflik yang berkepanjangan oleh Barat.

        Baca Juga: Situasi Mustahil Perundingan Damai Ukraina dan Rusia, PBB Baik-baik Saja?

        "Pengiriman sistem persenjataan yang semakin kuat dan transfer sistem persenjataan tersebut ke Kiev untuk melakukan serangan dan juga pelatihan angkatan bersenjata Ukraina di wilayahnya sendiri berarti bahwa negara-negara ini bukan hanya pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dengan Rusia ... tetapi mereka juga merupakan kaki tangan dari kejahatan perang," ujar Nebenzia.

        Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood menyebut narasi Rusia "dipelintir".

        "Kami di sini lagi, mendengarkan tuduhan Rusia bahwa pengiriman senjata dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang memberikan dukungan kepada Ukraina untuk mempertahankan diri adalah ancaman besar dalam konflik Ukraina dan bukan invasi Rusia terhadap negara tetangganya yang berdaulat," kata Wood.

        "Pengiriman senjata ini membantu mencegah Rusia melakukan tindakan brutal lebih lanjut terhadap warga sipil Ukraina, memaksa mereka keluar dari rumah mereka dan meningkatkan biaya energi dan makanan di seluruh Eropa dan di seluruh dunia," tambahnya.

        Dia mengatakan bahwa pengiriman senjata oleh AS dan negara-negara lain ke Ukraina bukanlah penyebab berlanjutnya perang Rusia yang "tidak perlu".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: