Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Reshuffle Menyusul Johnny Plate Ditetapkan Jadi Tersangka, Elite Gerindra: Saya Hanya Berdoa...

        Isu Reshuffle Menyusul Johnny Plate Ditetapkan Jadi Tersangka, Elite Gerindra: Saya Hanya Berdoa... Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sekaligus Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.

        Adapun pemeriksaan Plate dilakukan sekitar pukul 09.00. Seusainya diperiksa, Plate keluar mengenakan rompi merah muda menuju ke mobil tahanan dengan tangan yang diborgol.

        Baca Juga: Surya Paloh Minta Bukti Pendalaman Kasus Korupsi Johnny G Plate: Tangannya Terlalu Mahal Untuk Diborgol!

        Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kuntadi mengungkap kasus korupsi yang menjerat Johnny G Plate menyebabkan kerugian negara sebesar 8,23 triliun.

        "Sesuai hasil perhitungan kerugian negara, kasus ini telah menimbulkan kerugian sebesar 8,32 T," kata Kuntadi dalam konferensi persnya di Gedung Bundar Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu (17/5/23).

        Seiring dengan penetapan tersangka Johnny G Plate, muncul anggapan yang menyebut bahwa kasus tersebut merupakan upaya penjegalan yang dilakukan pemerintah untuk menjegal jalan Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

        Menyoroti hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku berharap agar kasus tersebut bisa berlalu dengan cepat.

        Baca Juga: Efek Zero Odol Luar Biasa, Jokowi Harus Bisa Mengakomodasi Nasib UMKM Hingga Pengusaha

        "Saya hanya berdoa mudah-mudahan badai ini cepat berlalu," kata Muzani saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jum'at (19/5/23).

        Pun begitu pula dengan isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Muzani menyebut, keputusan reshuffle mutlak menjadi hak prerogatif presiden.

        Baca Juga: Mesra Bersama Nasaruddin Umar, Kode-kodeannya Ganjar Pranowo: Kelak, Dikemudian Hari Menjadi...

        Oleh karenanya, Muzani enggan berkomentar lebih jauh ihwal reshuffle kabinet yang menyasar pada Menteri NasDem. Dia menyebut, keputusan merotasi menteri sepenuhnya bergantung pada presiden.

        Baca Juga: Lagi, Adian Napitupulu Sentil Prabowo dan Anies Soal Elektabilitas yang 'Gitu-gitu Aja' Sementara Ganjar Lompat-lompat

        "Ya itu hak prerogatif presiden ya. Kapan, jadi kita percaya sepenuhnya lah. Jadi saya tidak bisa memberikan, karena itu semua kan tergantung presiden," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: