Nggak Gentar dengan Sajian Tukang Survei, Anies Baswedan Singgung Kemenangan di Jakarta: Nggak Ada yang Tempatkan Kami Sebagai Pemenang!
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan angkat suara soal dirinya yang tak pernah naik dari posisi tiga elektabilitas Capres versi lembaga Survei.
Anies mengaku ogah pusing dengan sajian para “tukang survei” mengenai elektabilitasnya sebagai Capres. Ia menyinggung pengalaman serupa yang menurutnya dialami saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Kami dulu ketika Pilkada DKI Jakarta, tidak ada satupun survei yang memenangkan kita,” ujar Anies dalam acara Milad PKS ke-21 yang berlangsung di Yogyakarta, Kamis (18/5/23), yang mana cuplikan pidato Anies diupload ulang oleh kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Jumat (19/5/23).
“Bahkan Litbang sebuah koran sangat terkenal menempatkan kita jauh sekali di bawah, kalahnya berlebihan, sampai diujung pun kita masih kalah,” tambahnya.
Pengalaman-pengalaman dengan sajian lembaga survei itu menurut Anies harus dijadikan pembelajaran penting dalam kontestasi demokrasi.
Ia pun bertanya-tanya mengenai keabsahan data yang digunakan lembaga survei.
“Saya sering bilang ini sebetulnya aspirasi masyarakat atau aspirasi penyelenggara survei ya, ini yang mana ya?” heran Anies.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu pun mengaitkan mengenai jebloknya elektabilitasnya yang disajikan lembaga survei dengan dugaan penjegalan yang dihadapi oleh kubunya.
Menurut Anies, jika memang penjegalan itu dilakukan padahal elektabilitas pihaknya selalu di bawah, maka kemungkinan mereka punya data asli yang mana menempatkan pihaknya di posisi pertama.
“Mungkin yang menjegal-jegal itu ingin mengatakan survei aslinya tidak seperti itu. Kalau di survei nomor 3 buat apa dijegal, kalau surveinya nomor tiga tapi dia tetap menjegal mungkin dia punya survei sesungguhnya yang kita tidak tahu. Ini logika sederhana saja, kalau dia percaya ya nggak usah dijegal tungguin saja,” jelasnya.
“Jadi kalau sekarang NasDem-Demokrat-PKS di survei angkanya rendah tapi tekanannya kuat terus sesungguhnya ada survei lain yang angkanya lebih tinggi,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: